Bisnis Gelap Sipir Penjara Dhawank Delvi Terbongkar, Narkoba, Monopoli Kantin, hingga Prostitusi

Sejak Hendrik divonis mati istrinya pulang ke Bangka Belitung, maka ketergantungan Hendrik terhadap Dhawank pun tinggi. Dia yg mengurus segala keperluannya. Hal ini dimanfaatkan secara maksimal oleh Dhawank.

Apakah kedekatan Dhawank dan Hendrik ada hubungannya dgn bisnis di dalam lapas? Kami tidak tahu dan tidak mau menuduh, Kalapasnya pun pasti akan membantah. Tp Lapas Rajabasa pernah jadi tempat mengendalikan peredaran narkoba itu fakta. Klik beritanya di sini

Meskipun setahun sebelumnya Maizar, Kalapas Rajabasa membantah. Toh akhirnya terbukti juga. Klik beritanya di sini

Selain itu yg sering terjadi di lapas2 lain adalah bisnis “love scams” dgn kerja sama dgn pihak sipir yg meminjamkan/menyewakan HP. Modusnya adalah menjadi akun2 BO/VCS di Michat atau sosmed lainnya. Setelah ada pria hidung belang menghubungi akan diajak video call dulu.

Saat VC/VCS para napi batangan ini pakai video cewe seksi telanjang tapi diam2 mereka merekam atau capture wajah korban. Lalu setelah itu si korban akan diancam macam2, mulai dari UU ITE sampai perdagangan orang. Yg mengancam pakai WA berprofile polisi tapi nyolong foto polisi.

Masih banyak lagi bisnis kotor yg dilakukan di lapas, baik berupa memeras warga binaan hingga kerja sama dgn mereka. Yg semua itu dilakukan secara jaringan karena tidak mungkin bisa dilakukan sendiri oleh satu dua oknum saja. Tapi yg paling besar memang bisnis narkoba.

Salah satu modusnya adalah lewat titipan makanan. Paket antaran di simpan melalui paket makanan, dan satu paket antaran sipir yg meloloskan bisa dapat duit sampai sebesar 25 Juta per paketnya.

Demikian adalah dugaan bagaimana Dhawank Delvi mendapatkan kekayaan berlimpah sebagai seorang sipir penjara di lapas Rajabasa, Lampung.

Akibat viralnya isu ini, Dhawank Delvi diketahui sudah dicopot jabatannya sebagai sipir penjara oleh kepala lapas.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan