JABAR EKSPRES, BANDUNG – Pengamatan objek Hilal tengah dilakukan oleh Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), yang bekerja sama dengan Universitas Islam Bandung, dan diprediksi pemerintah akan melakukan sidang isbat pada Kamis (20/4)
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Teguh Rahayu menuturkan. Selain Hilal dan Matahari, perencanaan rukyat hilal harus didasari dengan objek-objek astronomis lain seperti bulan, planet, dan posisi bintang.
BACA JUGA : Penjual Bunga Mendadak Ramai Pembeli Saat Menjelang Idul Fitri
“Objek astronomis ini dapat berupa planet, misalnya Venus atau Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. Adanya objek astronomis lainnya ini berpotensi menjadikan pengamat menganggapnya sebagai Hilal” ujar Teguh Rahayu.
Teguh Rahayu menjelaskan, berdasarkan pengamatan data hilal di Observatorium Albiruni, Fakultas Syariah, Universitas Islam Bandung. Yang mengacu pada tinggi hilal, elongasi, fraksi iluminasi, dan umur bulan, mendapatkan hasil sebagai berikut.
BACA JUGA : Antusiasme Warga Bandung Sangat Tinggi, Pada Momen Mudik Lebaran 2023
“Terdapat Tinggi Hilal 1,65 derajat, dengan elongasi sebesar 2,66 derajat, fraksi iluminasi bulan sebesar 0,05 derajat, dan umur bulan dinilai belum cukup umur yaitu sebesar 6 jam 33 menit 55 detik” jelasnya.
Hal ini tentunya belum memasuki kriteria yang di sepakati Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) tahun 2022 bahwa imkanur rukyat penentuan awal bulan qamariyah tinggi Hilal minimal adalah 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.
BACA JUGA : Cara Cek 7 Link CCTV Ruas Jalan Dengan Mudah Untuk Pantau Arus Mudik Lebaran 2023
Dirinya mengatakan, Hingga matahari terbenam sampai bulan, tidak ditemukan objek astronomi yang sudutnya lebih kecil daripada 10 derajat dekat bulan.
“Pada tanggal 20 April 2023, dari sejak Matahari terbenam hingga Bulan terbenam, tidak ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya lebih kecil daripada 10° dari Bulan” katanya.
Teguh menghimbau, untuk penentuan jatuhnya bulan syawal 1444 H. Umat muslim sebaiknya menunggu keputusan Kementrian Agama Republik Indonesia, melalui sidang isbat yang akan dilakukan pada 20 April 2023.
“Untuk mengawali bulan Syawal 1444 H (2023 M), umat Islam Indonesia sebaiknya menunggu keputusan Menteri Agama Republik Indonesia yang akan diumumkan pada tanggal 20 April 2023 malam, setelah sidang isbat” pungkasnya (Mg1)