Wali Kota Bandung Yana Mulyana Terjaring OTT, Ridwan Kamil Buka Suara!

BANDUNG – Adanya Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Wali Kota Bandung Yana Mulyana membuat Gubenur Ridwan Kamil turut bersuara.

Menurutnya, kasus OTT yang menimpa Wali Kota Bandung sangat mengejutkan dan membuatnya sangat prihatin. Terlebih Jabatan Wali Kota sempat Ridwan Kamil duduki.

‘’Saya selaku mantan Wali Kota Bandung sedih atas apa yang terjadi hari ini di Kota Bandung,’’ Kata Ridwan Kamil kepada wartawan ketika melakukan sidak bahan pangan di Pasar Kosambi Kota Bandung, Sabtu, (15/4)

Kang Emil—sapaan akrab Gubenur Jabar menbgaku sangat sedih dan sulit mengungkapkan perasaan atas terjaring OTT Yana Mulyana oleh KPK.

“Susah diceritain perasaannya karena sebagai kedinasan saya prihatin, sebagai pribadi yang dulu ngurusin Bandung reformasi begitu rupa, sangat-sangat sedih,” ucapnya.

Kang Emil mengatakan, atas peristiwa ini jangan sampai roda pemerintahan dan pelayanan kepada masyaraat jadi terganggu.

Untuk pelayanan kepada masyarakat, Emil sudah memberikan masukan kepada Sekretaris Daerah Ema Sumarna agar tetap berjalan.

“Saya tadi ke sana juga balai kota menitipkan pelayanan publik warga Bandung insya allah tidak akan terganggu karena sudah saya arahkan Sekda (Sekretaris Daerah) pak Ema untuk segera mengambil keputusan,” ungkapnya

Atas peristiwa itu, Kang emil menginginkan agar di Jawa Barat tidak ada lagi kepala daerah yang terjerat kasus OTT. Sehingga yang namanya integritas harus benar-benar dipegang teguh.

“Saya berharap ini yang terakhir betul-betul doa dari saya mudah-mudahan ini yang terakhir supaya masyarakat bisa fokus pada hal-hal yang baik pencapaian pembangunan dan lainnya,” pungkasnya

Untuk diketahui, Pada Jumat Malam, KPK telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wali Kota Yana Mulyana.

Tana bersama 8 orang yang berasal dari ASN dan pihak swasta diamankan oleh KPK untuk menjalankan pemeriksaan.

OTT dilakukan KPK karena ada dugaan pemberian grativikasi atau suap atas proyek pengadaan CCTV, Penerangan Jalan Umum (PJU) dan PJL. (san/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan