BANDUNG, JABAR EKSPRES – Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat memprediksi animo masyarakat yang akan mudik untuk tahun ini bakal meningkat. Pihaknya juga telah bergerak mengatur sejumlah strategi agar pelaksanaan mudik bisa lancar.
Kepala Dishub Jabar A Koswara mengungkapkan, pergerakan penduduk yang perlu di antisipasi selama mudik adalah pergerakan penduduk lintas. Dari survei yang dilakukan Dishub pertama bakal ada pergerakan penduduk yang masuk Jabar dari Jakarta ke timur mencapai sekitar 20 juta. Kemudian pergerakan yang keluar dari Jawa Barat sendiri ada di angka sekitar 14,9 juta. “Jadi ada pergerakan lintas di Jabar sekitar 5 juta,” katanya.
Koswara melanjutkan, pergerakan berikutnya adalah dari penduduk Jawa Barat sendiri. Survei dari Dishub, penduduk yang akan mudik ada sekitar 43 persen dari 49 juta jiwa penduduk Jabar. “Belum lagi pergerakan penduduk yang silaturahmi lokal,” jelasnya.
Karena itu, Dishub telah menyiapkan sejumlah langkah agar arus mudik dan arua balik kali ini bisa berjalan mulus. Dishub telah mengintenskan pengecekan armada di sejumlah terminal di Jawa Barat. Hal itu untuk meminimalisir kendaraan tidak layak jalan yang memaksakan diri mengaspal.
Koswara menguraikan, dishub berkolaborasi dengan stakeholder lain bakal membangun 127 posko yang tersebar di beberapa titik di Jawa Barat. Kemudian, Dishub juga bakal menerjunkan 4.500 personel di lapangan untuk membantu kelancaran mudik.
Langkah selanjutnya, Dishub juga telah membuka program mudik gratis. Ada 6.501 tiket bus dan 5.954 tiket kereta api disiapkan.
Mudik gratis itu diharapkan bisa menekan penggunaan kendaraan pribadi untuk mudik. Sehingga bisa membantu mengurangi kemacetan karena banyaknya kendaraan pribadi yang melintas.
Jadwalnya mudik gratis itu akan diberangkatkan pada 16 April nanti. Di Bandung, pemberangkatan dari Terminal Cicaheum dan Stasiun Kereta Api Bandung. “Di terminal berangkatnya sore, kalau di stasiun selepas buka,” cetusnya.
Koswara juga mengingatkan, pemudik diharapkan bisa selalu update informasi seputar mudik. Misalnya terkait jadwal pengaturan one way tol atau beberapa titik kepadatan lalu lintas. “Persiapan fisik yang baik juga,” pungkasnya.