JABAR EKSPRES – 12 jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang, Tohari alias Mbah Slamet tengah dilakukan identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Tengah (Jateng).
Seperti diketahui bahwa ada 12 jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang, Mbah Slamet yang tercatat oleh kepolisian Banjarnegara, Jateng.
Sementara itu, dari 12 jenazah korban pembunuhan dukun pengganda uang, Mbah Slamet tersebut tiga di antaranya sudah teridentifikasi.
BACA JUGA: Pilu! Kronologi Dukun Pengganda Uang Bunuh Sejumlah Korban Hingga Jenazah Mereka Ditemukan
Di anataranya yakni Paryanto (53) asal Sukabumi, Jawa Barat, serta pasangan suami istri Irsad (44) dan Wahyu Tri Ningsih (41) warga Pesawaran, Lampung, Sumatra Selatan.
Sedangkan 9 jenazah lainnya hingga saat ini masih terus dilakukan identifikasi.
Sebelumnya, viral sejumlah jenazah ditemukan salah satu di Banjarnegara.
BACA JUGA: Heboh Penemuan 10 Jenazah Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang, Polres Banjarnegara Ungkap Fakta Mengcengangkan
Sejumlah jenazah tersebut rupanya korban pembunuhan yang dilakukan oleh dukun pengganda uang, Mbah Slamet.
Berdasarkan informasi, motif pembunuhan yang dilakukan oleh Mbah Slamet lantaran dia merasa geram dengan sejumlah korban tersebut yang terus-menerus menagih uang yang setelah disetorkan kepadanya dan diyakini akan menjadi berlipat ganda.
Kemudian sang dukun pengganda uang itu melakukan ritual pada malam hari agar tidak dicurigai oleh warga, dalam ritual tersebut dia memberikan sejumlah korban minuman yang kabarnya telah dicampur potassium.
BACA JUGA: Viral! 10 Jenazah Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang Ditemukan, Polisi Segera Lakukan Indentifikasi
Dari minuman itulah, sejumlah korban tewas dan dikubur oleh snag dukun pengganda uang secara tragis.
Hingga saat ini sejumlah orang sudah melapor ke Polda Jateng maupun Polres Banjarnegara baik secara langsung maupun melalui nomor aduan.
Pihak kepolisian setempat pun terus berupaya mencocokkan laporan termasuk melakukan tes DNA untuk memastikan identitas para korban.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi menjelaskan untuk menampung pelaporan para keluarga korban, Polda Jateng mendirikan posko pelaporan orang hilang di Polres Banjarnegara yang juga dapat diakses melalui WhatsApp di nomor 0823-2644-4401.