PENGOBATAN alternatif dari Ida Dayak sempat mencuri perhatian. Dirinya mendadak viral setelah kegiatan ‘praktek’-nya mengundang antrean pasien yang membludak.
Bahkan, jadwal praktek yang semestinya tergelar pada Senin (3/4) dan Selasa (4/4) di di Markas Divisi Infanteri II Kostrad, Cilodong, Kota Depok, terpaksa harus dibatalkan.
Penyebabnya ialah kawasan tempat praktek Ida Dayak, melahirkan kondisi lalin yang tidak kondusif. Jalan sekitar markas kostrad itu, dilanda macet parah hingga mencapai satu kilometer.
Diketahui bahwa ribuan pasien, pada kurun waktu itu, sudah kadung memadati tempat prakteknya. Mereka bahkan telah datang sejak subuh untuk mendapatkan pengobatan alternatif tersebut.
Pengamat Sosial Universitas Indonesia (UI), Devie Rahmawati menjelaskan, mengapa pengobatan alternatif Ida Dayak bisa menjadi viral dan pasiennnya membludak.
Setidaknya, menurut berbagai riset, ada tujuh alasan orang lebih memilih pengobatan alternatif. Pertama, kata Devie, masyarakat merasa optimis.
Namanya orang sakit tentunya ingin sembuh segera, karena kesehatan ialah harta utama kehidupan. Oleh karenanya, alternatif menjadi jalan optimisme mencari kesembuhan.
Kedua adalah geografis. “Masyarakat di wilayah tertentu terkendala akses untuk ke fasilitas kesehatan. Kalaupun tersedia, masih belum sempurna fasilitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) petugas kesehatannya,” kata Devie dilansir dari ANTARA, Kamis (6/4).
Ketiga, kata dia, historis. Pendekatan alternatif, menurutnya, sesuatu yang dekat dengan tradisi Indonesia. Karena tidak asing, maka masyarakat juga percaya ini menjadi alternatif kesembuhan.
Keempat, lanjut Devie, ekonomis. Pakai alternatif biasanya tidak dikenakan biaya, bahkan bayar sesuai kemampuan atau gratis.
Kelima, kata dia, naturalis. Ada yang merasa bahwa pakai alternatif lebih natural, bebas dari penggunaan bahan kimia yang bisa merusak tubuh.
Kemudian keenam, holistik, yang disembuhkan bukan hanya fisik, tapi mental, jiwa, hingga spiritualitas.
Terakhir adalah eklektis. Pendekatan ganda campuran antara pengobatan konvensional dan alternatif menjadi jalan untuk mencapai kesembuhan.