Cerita Penjaga Galeri Pasar Kreatif di Gastro Centra, Sepi Pengunjung Hanya Andalkan Tamu Hotel

JABAR EKSPRES – Penjualan Pasar Kreatif di Gastro Centra Bandung ternyata belum semoncer yang diharapkan.

Pasalnya, pasar kreatif di lokasi tersebut cenderung lebih sepi jika dibandingkan dengan gelaran pasar kreatif di tempat lain.

pasar kreatif di area Hotel Pullman itu menceritakan, untuk penjualan barang cenderung sepi.

Dikatakannya, terkadang para pengunjung datang hanya untuk melihat-lihat saja.

“Kadang datang hanya lihat – lihat saja. Belum tentu beli juga,” ucapnya.

Sementara penjaga galeri lain menambahkan, sejauh ini penjualan di pasar kreatif itu mengandalkan tamu hotel. Sehingga dari jumlah pengunjung tentu tidak sebanyak ketika dilaksanakan di pusat perbelanjaan atau mall.

“Ramainya saat opening saja. Setelah itu sepi,” kata Lana.

Diceritakannya, sepinya pengunjung tentu saja berdampak pada omset penjualan.

Pada galeri yang dijaganya pada opening pasar kreatif tersebut, disebutkan omset hariannya bisa menyentuh angka Rp 6 juta.

Sementara beberapa hari setelahnya hanya di angka sekitar Rp 3 juta.

“Itupun tinggi karena produk yang terjual harganya juga tinggi. Bukan karena banyak produk,” sambungnya.

Masih senada, Nenden yang juga penjaga galeri mengungkapkan bahwa dari jumlah pengunjung yang datang ke galeri juga tidak banyak. Dalam sehari bisa hanya dikunjungi 3 orang.

“Jauh jika dibandingkan dengan pasar kreatif di mall,” cetusnya.

Pasar kreatif tersebut digelar dari kolaborasi Dekranasda dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung.

Semangatnya adalah untuk turut memajukan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Bandung yang juga pertama kali digelar.

Sebelumnya banyak menyasar mall – mall di Kota Bandung sebagai tempat gelaran.

Produk UMKM yang bisa tampil di pasar kreatif itu juga hasil seleksi. Ada beragam produk mulai dari kuliner, fashion, hingga kerajinan tangan.

Produk kuliner misalnya ada keripik, bawang goreng, hingga aneka kue kering. Dari produk fashion seperti hijab, baju muslim, hingga jaket. Sementara untuk produk kerajinan seperti tas, sepatu hingga jam tangan.(mg4)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan