JABAR EKSPRES – Makanan di Indonesia sangat beragam. Di aneka keberagamannya, ternyata memiliki beberapa kemiripan. Baik itu dari segi bentuk, isi, dan lain lain.
Panada, Pastel dan Jalangkote merupakan tiga makanan yang memiliki kemiripan dari segi bentuk. Secara sekilas, tidak ada perbedaannya. Namun, andai diamati lebih detail, maka akan terlihat bagaimana perbedaannya.
Baca juga: Tips Agar Keuangan Aman Saat Ramadhan
Terlebih sekarang bakal memasuki bulan Ramadhan, ketiga makanan ini bisa menjadi pilihan untuk takjil anda. Berikut ringkasan perbedaan Panada, Pastel, dan Jalangkote.
Panada
Panada merupakan makanan khas dari Manado, Sulawesi Utara. Panada merupakan makanan yang termasuk kategori bakery (roti), bukan pastry. Makanan ini memiliki tekstur yang lebih empuk dari roti kebanyakan. Isi dari Panada biasanya tumis ikan cakalang suwir yang dicampur dengan bumbu pampis.
Bumbu pampis merupakan bumbu halus khas Manado yang terdiri dari bawang merah, cabai merah, daun jeruk, daun bawang, dan kemangi yang dijadikan satu.
Selain ikan cakalang, isian Panada bisa juga diganti dengan ikan tongkol atau ikan tuna. Akan tetapi, isian Panada dewasa ini juga sudah diganti dengan sayur-sayuran.
Makanan yang bercita rasa pedas ini memiliki kulit yang manis dan dapat disantap tanpa menggunakan pelengkap.
Baca juga: Hal Yang Harus Dipersiapkan Untuk Menyambut Ramadhan
Pastel
Pastel merupakan makanan yang dibawa oleh bangsa Spanyol dan bangsa Portugis saat menjajah Indonesia. Sajian ini bernama asli Pastel de Nata dan berisikan egg tart dan ditaburi bubuk kayu manis.
Dengan mengikuti akulturasi budaya, Pastel sendiri telah banyak modifikasi sesuai dengan lidah masyarakat Indonesia. Makanan ini tergolong pastry yang berisikan tepung terigu, garam, margarin, dan berbagai bumbu lainnya.
Pastel memiliki kulit yang tebal dan berlapis. Biasanya berisikan bihun, kentang, wortel, hingga daun bawang dan seledri. Ada pula yang mengisinya dengan daging cincang, daging ayam, telur, dan udang.
Pastel sendiri memiliki rasa asin gurih dan kerap disantap dengan cabai rawit atau cocolan, baik samba kacang, samba lado, dan lainnya.