BANDUNG – Aksi kekerasan yang dilakukan kalangan pelajar kian marak. Belum lama ini aksi pembacokan yang korbannya merupkan siswa di Kota Bogor menggegerkan dunia maya.
Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar untuk segera mengevaluasi program pembinaan pelajar yang selama ini tengah berjalan.
Sebab, dengan melihat kejadian yang terjadi di Kota Bogor, Uu mengaku sampai saat ini tingkah laku khususnya pelajar banyak yang menjurus kepada perlakuan negatif.
“Saya berharap ini dievaluasi semuanya, baik tentang kewenangan program lain. Kalau tidak ada evaluasi, tidak ada gerakan ke arah yang lebih baik,” ungkapnya saat ditemui di Gedung Sate Kota Bandung, Senin (13/3).
Uu menambahkan, seluruh pihak termasuk masyarakat dan orangtua harus punya rasa pertangungjawaban atas maraknya perilaku negatif yang dilakukan oleh pelajar.
“Seluruh pihak harus punya tanggung jawab karena keamanan Jabar. Jadi bukan hanya kepolisian, TNI, dan bukannya hanya pemerintah, mereka terbatas. Dan yang tidak memiliki keterbatasan adalah masyarakat,” ucapnya.
Maka dari itu, Uu meminta khususnya kepada masyarakat untuk dapat melaksanakan pencegahan di awal jika menemukan tindakan negatif yang dilakukan oleh para pelajar.
“Jadi saya minta masyarakat kalau ada tindakan dan gerakan anak muda seperti geng-gengan yang membuat resah, itu harus ditindak tapi tindakannya janga melawan hukum, minimal hentikan dulu mereka untuk tidak membahayakan masyarakat lain,” ungkapnya.
Selain itu, Uu juga menuturkan agar para orang tua dapat memberikan asupan pendidikan moral terhadap para pelajar.
Bahkan, menurutnya, inisiatif pendidikan moral dan agama harus terus dilakukan sebagai bentuk pencegahan tindakan negatif yang dilakukan oleh para pelajar.
“Orang tua tolong berikan pendidikan yang bersifat ukhrowi kepada mereka jadi anak tidak cukup hanya diberikan pendidikan yang hanya bersifat duniawi, tetapi ukhrowi juga harus ada keseimbangan. Termasuk kepada guru di sekolah, tolong disaat mereka sudah selesai mengajarkan disiplin ilmu yang diberikan kepada siswa yang bersifat dunia, sisakan dua menit tiga menit ada pesan moral, mau guru apapun, berikan pendidikan moral dan akhlak, jangan guru agama saja,” pungkasnya. (san)