Jabar Ekspres – Operasional perpustakaan daerah Kota Bogor tetap buka di hari Sabtu dan Minggu dengan melibatkan 27 orang dari Literasi Squad.
Puluhan relawan tersebut merupakan simpatisan yang siap bertugas menjaga perpustakaan plat merah itu di setiap akhir pekan dengan masa uji coba selama tiga bulan ke depan.
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Bogor, Rudiyana menyatakan, perpustakaan yang berlokasi di Jalan Kapten Muslihat itu kini telah tumbuh menjadi salah satu ikon di Kota Bogor.
Tak heran, keberadaannya menjadi ruang bagi warga untuk berinteraksi dan mencari sumber inspirasi baru dalam rangka memperkaya literasi masyarakat, khusunya para pelajar dan mahasiswa.
“Sebab dibuktikan dengan banyaknya permintaan dari masyarakat agar perpustakaan tidak hanya buka di hari kerja, tetapi juga di Sabtu dan Minggu. Permintaan ini tentu membutuhkan SDM yang tidak sedikit,” ungkapnya pada Minggu, 12 Maret 2023.
Di sisi lain, pihaknya menyadari kompensasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN untuk memberikan layanan di Sabtu dan Minggu belum dianggarkan Pemkot Bogor.
“Jadi peran dan keberadaan relawan-relawan literasi yang disebut sebagai Literasi Squad ini menjadi penting,” sebutnya.
Rudiyana menjelaskan, para anggota Literasi Squad itu sudah berjalan satu pekan sejak Sabtu (4/3) silam, hingga akhirnya diresmikan Wali Kota Bogor, Bima Arya pada Sabtu (11/3) untuk menjadi bagian dari tim perpustakaan yang berada di komplek Balai Kota Bogor tersebut.
27 orang yang diresmikan itu, sambung dia, menjadi angkatan pertama yang terdiri dari dua komunitas besar, yaitu komunitas duta baca dan komunitas generasi berencana (genre).
Mereka menjalankan tugas layaknya petugas perpustakaan, mulai dari front office sampai penjaga di ruang baca dengan supervisi dari tiga orang pegawai Diarpus Kota Bogor.
“Sebelum mulai terjun ke pelayanan para relawan telah dibekali teori pelayanan prima dan pemagangan di setiap divisi yang ada perpustakaan. Dan sebagai bagian apresiasi bagi relawan diberikan insentif berupa Gopay sebesar Rp200 ribu setiap bulan, kaos relawan dan piagam apresiasi dari Wali Kota Bogor di akhir program,” tukasnya. (yud)
