Kisah Tragis Peristiwa Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: ‘Orang-Orang Berdesakan Untuk Menyelamatkan Diri’

JABAR EKSPRES – Belasan orang meninggal dunia akibat peristiwa kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, sedangkan puluhan korban lainnya mengalami luka-luka.

Kejadian kebakaran tersebut terjadi pada Jumat malam, tanggal 3 Maret 2023 dan meninggalkan banyak kisah tragis pada hari itu.

Melansir dari berbagai sumber berikut ini adalah cerita tragis dari orang-orang yang selamat dari tragedi kebakaran Depo pertamina Plumpang. Mereka adalah salah satu orang yang beruntung pada saat kejadian.

Meninggalkan rumah hanya membawa surat-surat penting dan sehelai baju

Siti Chotamah, yang tinggal hanya 500 meter dari lokasi kebakaran, pertama-tama hanya mendengar kabar dari orang lewat bahwa pipa Pertamina bocor. Namun, kemudian dia dan para tetangganya mendengar suara ledakan keras dan melihat api yang membesar. Sebelum api berkobar, mereka sempat mencium bau gas dan warga yang lebih dekat dengan lokasi kejadian segera berhamburan untuk menyelamatkan diri.

Siti dan para tetangganya lari meninggalkan rumah dan hanya membawa surat-surat penting serta pakaian yang mereka pakai. Saat ini, Siti dan keluarganya mengungsi di rumah salah satu anaknya di dekat Kelurahan Tugu Selatan, sedangkan warga lainnya mengungsi di seberang jalan raya atau di rumah keluarga yang masih aman. Siti sendiri bekerja sebagai petugas Penanganan Prasarana & Sarana Umum Kelurahan Sunter.

Motor terjungkir dan terhempas

Indra dan dua temannya, Rahman dan Amat, merasakan suasana yang mencekam ketika mereka mampir di sebuah kios di kompleks Mandiri 4. Kios tersebut hanya berjarak sekitar 20 meter dari lokasi ledakan yang kemudian menyebabkan kebakaran di Depo Pertamina Plumpang.

Ketiga orang tersebut sedang mengendarai sepeda motor dan sudah mencium bau menyengat sebelum terjadi ledakan. Indra ingat bahwa bau tersebut berasal dari bensin dan gas. Kemudian, motor yang mereka tumpangi terhempas dan ketiganya terjungkir.

Saat itulah mereka mulai panik dan berusaha melarikan diri. Indra, Rahman, dan Amat terpisah saat mereka berlari. Indra masih terbaring lemas dengan jarum infus di tangannya yang baru saja dijemput oleh orang tuanya.

Berlari dalam gelap

Tinggalkan Balasan