Jabarekspres.com – Jembatan dan Jalan Cikereteg yang mengalami longsor beberapa waktu lalu. Saat ini tengah dilakukan pemasangan Jembatan Bailey.
Pemasangan jembatan Bailey menyebabkan akses jalan dari Sukabumi menuju Kota Bogor dan arah sebaliknya terpaksa ditutup total.
Kendaraan roda empat dialihkan untuk menggunakan jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), sedangkan kendaraan roda dua dialihkan ke jalur alternatif Cihideung atau Cibolang, Ciawi.
Kemudian, angkutan umum (angkot) Jurusan Sukasari (Bogor) – Cicurug (Sukabumi) hanya dapat membawa penumpang sampai Cikereteg saja.
Warga yang naik angkot tersebut harus berjalan kaki untuk menyambungkan perjalanan ke daerah yang dituju.
Namun, pembuatan atau pemasangan Jembatan Bailey ini membawa berkah tersendiri bagi para tukang ojek pengkolan.
Biasanya, tukang ojek pengkolan yang biasa menunggu penumpang di Pom Bensin Cikereteg sepi orderan, dengan adanya penutupan akses jalan ini mereka kebanjiran orderan.
Para tukang ojek ini menawarkan jasa kepada warga agar bisa sampai lebih cepat ke tempat tujuan melalui jalur alternatif.
Hal ini dikatakan oleh seorang tukang ojek, Saefullah Bahri, selama ditutupnya akses jalan, ia bersama rekan satu profesi selalu mendapatkan penumpang.
”Alhamdulillah ada berkahnya juga, yang jelas untuk pendapatan lumayan cukup dibandingkan sebelumnya,” kata Saefullah Bahri kepada Jabarekspres.com, Minggu (5/3).
Saeful menambahkan, biasanya di hari biasa iya hanya membawa penumpang sekitar 3 sampai 5 orang saja.
Namun semenjak penutupan jalan ini, ia bisa membawa penumpang sampai 10 orang dengan bayaran berbeda-beda.
”Kalo untuk harga saya tidak mematok atau menambahkan harga, karena selama ini, para penumpang selalu memberikan tarif seikhlasnya,” tambahnya.
Biasanya, para penumpang memberikan tarif sebesar 7 sampai 10 ribu tergantung jarak tempuhnya itu sendiri.
”Kalau ongkosnya berapa aja, ada yang ngasih 7 ribu yaudah, ada ngasih 10 ribu ga apa apa, gimana penumpangnya biasanya mau ngasih berapa aja, kan ada akses jalur alternatif disini,” lanjutnya.
Masih kata Saefullah, biasanya penumpang didominasi pada pagi dan sore hari. Kebanyakan yang menggunakan jasanya orang yang hendak bekerja maupun pelajar.
”Mangkal dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore, cuma yang ramenya kan pagi sama sore pas jam jam sibuk,” pungkasnya. (sfr)