JABAR EKSPRES – Bagi kamu yang masih pemula dan berniat belajar investasi di pasar saham, kamu wajib mengetahui jenis-jenis saham. Sebelum membahas mengenai jenis-jenis saham yang tersedia, penting untuk memahami konsep dasar saham terlebih dahulu.
Saham adalah bukti kepemilikan dalam sebuah perusahaan yang diperoleh dengan cara menginvestasikan dana tertentu.
Investasi saham dapat diwujudkan dalam bentuk selembar kertas yang diterbitkan oleh perusahaan. Biasanya, perusahaan yang memiliki kinerja yang baik cenderung memiliki nilai jual saham yang tinggi karena keuntungan yang diperoleh juga besar.
Oleh karena itu, saham menjadi pilihan investasi yang menarik bagi sebagian investor meskipun memiliki risiko yang tinggi.
Meski demikian, risiko tersebut sebanding dengan potensi keuntungan yang dapat diperoleh. Jenis saham yang tersedia di pasar juga beragam, sehingga terkadang membuat pemula merasa kebingungan dalam memilih jenis saham yang tepat.
Jika Anda berencana untuk membeli saham suatu perusahaan dalam waktu dekat, maka sebaiknya simaklah penjelasan mengenai jenis-jenis saham beserta contohnya agar Anda dapat memilih jenis saham yang sesuai dengan kebutuhan dan menghindari kerugian dalam kegiatan investasi Anda.
Jenis-jenis saham
Pasar saham memiliki berbagai jenis investasi yang berbeda-beda. Menurut para ahli, jenis-jenis saham tersebut dapat dibedakan berdasarkan kepemilikan, cara pengalihan, dan kinerja perdagangan. Bagi kamu calon investor pemula, wajib mengetahui berbagai jenis saham yang akan kami jelaskan di bawah ini.
Jenis saham berdasarkan kepemilikan
Ada dua jenis saham berdasarkan kepemilikan, yaitu saham biasa dan saham preferen. Berikut ini adalah beberapa jenis saham beserta contohnya.
- Saham biasa (Common Stocks)
Saham biasa adalah jenis saham yang memberikan hak klaim atas kepemilikan perusahaan sejalan dengan keuntungan dan kerugian yang dihasilkan oleh perusahaan. Meskipun pemegang saham mempunyai kewajiban yang terbatas, saham biasa dapat memberikan prioritas paling akhir bagi pemegang saham jika perusahaan mengalami kebangkrutan.
Contoh dari jenis saham biasa adalah saham waran. Walaupun pemilik saham hanya akan memperoleh prioritas terakhir dalam pembagian keuntungan perusahaan jika terjadi kebangkrutan, namun jumlah kerugian yang harus ditanggung sesuai dengan besarnya dana yang telah diinvestasikan.