Pedagang Minta Pemerintah Tunda Revitalisasi Pasar Ciparay

Jabarekspres.com – Isu revitalisasi Pasar Ciparay kembali mencuat. Sebenarnya, rencana revitalisasi pasar itu sudah ada sejak tahun 2018.

Pada 2020 rencana revitalisasi pasar yang berada di Desa Ciparay, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung tersebut terhenti karena ada persyaratan yang belum terpenuhi.

Menanggapi isu tersebut, Ketua Harian Ikatan Warga Pasar Ciparay (IWPC) Ayi Juanda berharap agar rencana revitalisasi Pasar Ciparay tersebut ditunda.

Revitalisasi tersebut belum tepat, mengingat tahun ini ekonomi para pedagang masih anjlok pasca dilanda pandemi Covid-19,” katanya kepada wartawan, Selasa (28/2).

Menurutnya, pasca pandemic Covid-19, perekonomian para pedagang di Pasar Ciparay menurun. Pasalnya pengunjung pasar yang anjlok mempengaruhi pendapatan pedagang.

Terlebih, daya beli masyarakat juga menurun. Apalagi ada ancaman resesi global.

”Dengan alasan-alasan itu, saya rasa kurang pas lah (revitalisasi) dilakukan sekarang,” terangnya.

”Jadi kami minta penangguhan (revitalisasi) dari lubuk hati terdalam kepada instansi terkait,” imbuhnya.

Ayi mengaku baru tahu jika pada 2023 ini pemerintah mewacanakan kembali revitalisasi Pasar Ciparay.

”Memang pada Mei 2022 sempat ada pertemuan membicarakan revitalisasi Pasar Ciparay, cuman sampai saat ini belum ada komunikasi lanjutan,” terangnya.

Ayi menuturkan jika pihaknya tidak menolak revitalisasi pasar tersebut, karena sudah sesuai dengan peraturan yakni hak guna serah bangunan selama 20 tahun. Apalagi saat ini sudah lebih dari 20 tahun.

”Bukan menolak, kalau menolak kita berbenturan dengan Pergub, Perda dan Perdes. Tapi kami pedagang hanya meminta penangguhan. Bukan penolakan,” tuturnya.

Ayi juga mengaku belum tahu berapa lama pihaknya meminta penundaan revitalisasi pasar tersebut. Apalagi hingga saat ini belum diketahui pedagang akan dipindahkan kemana saat revitalisasi berjalan.

”Belum tahu pasti (dipindah kemana). Tapi ada yang bilang akan dipindahkan ke Lapang Jaguar, memang luasnya hampir 1 hektar lebih dibanding pasar yang hanya 7000 meter,” terangnya.

Hingga saat ini pedagang Pasar Ciparay pun masih menunggu sosialisasi dari pemerintah daerah. Sebab, meski ada pertemuan namun itu hanya sebatas silaturahmi.

”Kemudian sekitar dua bulan lalu ada lagi komunikasi, tapi hanya tokoh masyarakat dan Pemdes yang diundang. Cuman sampai saat ini belum ada sosialisasi lagi,” tutupnya. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan