Rencana Revitalisasi Pasar Banjaran Dibangun Setelah Lebaran

JABAREKSPRES – Setelah mendapat penolakan dari para pedagang pasar Banjaran, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung tetap akan melanjutkan program revitalisasi Pasar Banjaran.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Dicky Anugerah mengatakan, pemerintah sudah jauh hari melakukan konsolidasi dan sosialisasi kepada para pedagang terkait revitalisasi pasar Banjaran ini.

Menurutnya, program revitalisasi ini sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) sejak tahun 2019.

“Sebenarnya kita sudah lakukan sosialisasi bahwa akan ada revitalisasi ke para pedagang. Karena program revitalisasi ini sudah masuk RPJMD dan RPJP dari tahun 2019, di tahun 2020 rencana ini kembali dilanjut,” ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dicky Anugerah saat dikonfirmasi, Jumat (10/2).

Dicky menjelaskan, sebelumnya sejak 2020 rencana revitalisasi sudah dibicarakan bersama para pedagang dan warga Pasar Banjaran tidak ada yang menolak terkait revitalisasi ini.

Para pedagang waktu itu hanya meminta penundaan dan penangguhan. Pihaknya pun sudah memberikan keinginan dari para warga pasar Banjaran itu.

“Jadi kan kita sudah memberikan penangguhan, mau kapan lagi? Sudah saatnya di tahun 2023 ini kita laksanakan,’’ ujar Dicky.

Menurutn Dicky, tujuan pemerintah kan sebenarnya bagus dalam menata wilayah Banjaran agar terlihat tidak kumuh.

Oleh karenanya agar tidak ada memunculkan kegaduhan, pemerintah akan mulai revitalisasi pasar Banjaran setelah Idul Fitri.

Hal ini bertujuan agar para pedagang bisa berjualan sebelum pembangunan dimulai.

“Kita melaksanakan pembangunan ini setelah lebaran, agar teman-teman para pedagang bisa berjualan dulu untuk kegiatan idul fitri dan lebaran nanti,” katanya.

Adapun terkait harga kios yang menjadi keberatan para pedagang, pihaknya sudah mengatakan jika nantinya akan ada mekanisme musyawarah yang ditempuh.

“Nanti akan kita musyawarahkan terkait penebusan kios jadi tidak sepihak. Dan kita juga akan evaluasi dengan pengembang terkait kesepakatan nilai sewa kiosnya,” ungkap Dicky.

Selain itu, Dicky mengungkapkan, banyaknya permasalahan yang terjadi dan penataan yang kurang maksimal menjadi alasan Pemda Kabupaten Bandung segera merevitalisasi pasar Banjaran.

Seperti diketahui sepanjang jalan di depan Pasar Banjaran hampir setiap harinya macet akibat aktivitas para pedagang pasar yang tidak tertata.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan