JABAR EKSPRES — Media akhir-akhir ini ramai oleh pemberitaan mengenai kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satrio.
Mario Dandy Satrio (MDS) merupakan anak dari seorang pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo. MDS saat ini sudah menjadi tersangka penganiayaan Cristalino David Ozora (17) yang sampai saat ini masih menjalani perawatan intensif.
Penganiayaan tersebut terjadi pada Senin malam, tanggal 20 Februari 2023 di daerah Pesanggrahan Jakarta Selatan. Saat itu, Mario Dandy menganiaya Ozora secara brutal, yang terlihat pada video yang beredar di media sosial.
BACA JUGA: Modal HP dan Kuota, Dapat Rp300.000 Saldo DANA Gratis Langsung Cair
Buntut dari kejadian itu, ayah dari Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo terpaksa mundur dari jabatannya di Direktorat Jenderal Pajak.
Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Beliau mencabut Rafael Alun Trisambodo dari tugas dan tanggung jawabnya di Direktoran Jenderal Pajak (DJP).
Nama Rafael terkait dengan kasus penganiayaan secara brutal oleh tersangka MDS. Selain penganiayaan, Rafael juga tersorot karena gaya hidup mewah MDS dan kekayaannya yang mencapai Rp56 milyar.
Sementara David Ozora merupakan anak dari salah satu pengurus GP Ansor yang kini sedang menjalani perawatan intensif di RS Mayapada.
BACA JUGA: 4 Pinjol Legal OJK Tanpa Bunga, KTP, dan KK, Limit Rp80 Juta Cair 5 Menit!
Karena kasus tersebut, pihak keluarga Ozora menolak untuk berdamai, bahkan mereka pun menolak bantuan biaya rumah sakit.
Hal tersebut sejalan dengan pernyataan juru bicara keluarga D, M. Rustam, yang menyampaikan bahwa keluarga D menutup jalur damai.
“Tidak ada mediasi damai, D-nya aja seperti itu kondisinya. Kalau anak orang dipukul seperti itu, kira-kira orangtua mana yang mau proses seperti itu”.
Walaupun tidak ingin berdamai, tetapi pihak keluarga D tetap menerima permohonan maaf dan tetap melanjutkannya sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Juru bicara tersebut juga mengungkap kondisi David saat ini, yang sedikit membaik dari kemarin. Dengan menggunakan alat ukur GCS (Glasgow Comma Scale), alat penilaian untuk mengukur tingkat kesadaran seseorang.