GARUT – Mendorong kemajuan dengan bersinergi dan berkolaborasi bersama Pemkab Garut melalui sektor Pertanian, Telkomsel kini menguatkan kembali komitmennya melalui Program Baktiku Negeriku. Ditandai dengan penandatanganan prasasti Telkomsel yang memberikan bantuan Digital Center dan perangkatnya serta Telkomsel Orbit di Balai Desa Kersamenak Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut.
Peresmian Digital Center dilakukan oleh wakil Bupati Garut, Helmi Budiman bersama General Manager Corporate Social Responsibility Telkomsel, Andry P. Santoso di acara lokakarya “Digitalisasi Dengan Teknologi IOT Untuk Pertanian Presisi”.
General Manager Corporate Social Responsibility Telkomsel, Andry P. Santoso menjelaskan, Melalui kerjasama ini, pihaknya ingin seluruh pelaku usaha tani di Kabupaten Garut dapat memanfaatkan layanan digital Telkomsel secara positif dan produktif.
“Kami memberikan penyediaan Digital Center, pelatihan bagi para petani, serta bantuan teknologi berupa website, apps, QR code di bidang pertanian agar dapat melakukan SOP monitoring terhadap penanaman padi japonica, menyemai benih, persiapan lahan, penyiangan lahan, pemberian pupuk, penyemprotan hama dan panen. Ini semua merupakan salah satu wujud kepedulian kami terhadap para petani untuk mendorong ketahanan pangan Indonesia,” jelas Andry dalam keterangan yang diterima di Bandung, pada Kamis (23/2).
Melalui kerjasama ini Telkomsel bersama Pemkab Garut akan bersinergi serta berkolaborasi menciptakan lebih banyak peluang untuk memperkuat ekosistem digital daerah melalui pemberdayaan dan pemanfaatan teknologi pertanian secara presisi.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengungkapkan, Semoga dengan teknologi dan digitalisasi di bidang pertanian ini semua jadi terukur dengan hasil yang meningkat pesat serta biaya-biaya pertanian dapat ditekan seminimal mungkin.
“Masyarakat petani di Garut juga diharapkan bisa melek digital dan dapat memanfaatkan teknologi untuk pertanian secara optimal,” ungkapnya.
Program Baktiku Negeriku akan membentuk dan memperkuat ekosistem digital khususnya di bidang pertanian melalui pembuatan Standard Operating Procedure (SOP) pertanian presisi yang akan semakin membuka berbagai peluang. Program ini telah dilaksanakan selama bulan Februari s/d Mei 2023 dengan melibatkan berbagai stakeholder yaitu kelompok tani, petani milenial, pengelola tanah marjinal, pemerhati pertanian, karyawan Telkomsel, pemerintah, hingga masyarakat desa supaya memiliki kemandirian usaha di bidang pertanian yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat.