Jabarekspres.com – Di akhir jabatannya, Wali Kota Bogor, Bima Arya tengah mengebut sejumlah program prioritas.
Salah satunya dengan meminta jajaran Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (Dinkukmdagin) agar gerak cepat (Gercep) dalam menyelesaikan penataan disejumlah titik di Kota Bogor.
Bima Arya mengatakan, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Bogor berkesempatan untuk melakukan akselerasi dan bahu membahu dalam mewujudkan program prioritas.
Khususnya Dinkukmdagin yang bisa berkreasi dan berkolaborasi dalam menata sudut-sudut lain Kota Bogor, dengan harapan dapat membangun etalase bagi pelaku UMKM yang akan berdampak kepada pertumbuhan sektor ekonomi.
”Dinas ini adalah dinas yang banyak bersinggungan dengan program prioritas. Sehingga, dibutuhkan gerak cepat dan tetap menjaga integritas,” katanya.
”Semua harus tahu dan paham tantangan ke depan akan bagaimana dan dinas memiliki peran untuk mentransformasinya,” imbuhnya, Selasa (21/2).
Bima Arya menjelaskan, penataan titik-titik yang dimaksud di antaranya Pasar Bogor Suryakencana dan sekitarnya, Tepas Salapan Lawang Dasakreta, Pasar Devris, Katulampa dan lainnya.
Politisi PAN itu mewanti-wanti agar Dinkukmdagin Kota Bogor memastikan koordinasi bersama pihak lain berjalan lebih maksimal.
”Saya berharap semuanya mampu mencapai target-target di 10 bulan terakhir,” ujarnya.
Kendati demikian, dirinya menyadari jika hal itu tidaklah mudah dan harus betul-betul melalui proses yang matang.
Oleh sebab itu, perlu adanya peningkatan kinerja yang pasti dan terukur dengan melibatkan sejumlah stakeholder.
”Karena ini adalah pusat kota, hanya beberapa meter dari Istana (Bogor), jadi kita rapikan semua. Kalau berdasarkan tupoksi akan banyak sekali, tapi saya ingin semua memahami apa yang menjadi target dapat tuntas di bulan desember 2023,” bebernya.
Bima Arya menjelaskan, terkait penataan kawasan Devris tidak terlepas dari penataan kawasan Stasiun Bogor berupa pembangunan sky bridge yang akan terkoneksi dengan kawasan Alun-alun Kota Bogor, pedestrian depan kantor PLN dan Jalan Merdeka sehingga wajah di tengah kota akan lebih rapi.
Saat ini, sambung dia, pertumbuhan ekonomi Kota Bogor berada di angka 5,65 di atas Jawa Barat (5,45) dan Nasional (5,21).
”Salah satu faktor penyebabnya adalah pertumbuhan kafe, restoran dan sejenisnya yang cepat, sehingga buying power Kota Bogor mulai kuat karena ramainya kunjungan,” terangnya.