Jabarekspres.com – Jumlah bangunan perpustakaan rusak berat yang ada di Sekolah Dasar (SD) di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) lebih banyak dibandingkan dengan kondisi bangunan yang masih layak.
Tak tanggung-tanggung kondisi kerusakan gedung perpustakaan itu hingga 80 persen. Sehingga, pihak sekolah pun terpaksa memindahkan ruang perpustakaan ke bangunan yang lebih aman agar tidak mengancam keselamatan guru serta siswa saat beraktivitas di sekolah.
”Selain bangunan kelas, banyak juga ruang perpustakaan yang kondisinya rusak, dan itu datanya terus dinamis. Seperti jalan, ketika satu titik diperbaiki, biasanya di titik yang lain ada yang rusak, sekolah juga sama,” jelas Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik), KBB, Rustiyana, Selasa (21/2).
Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) tahun 2022, total jumlah perpustakaan di sekolah tingkat SD di Bandung Barat ada 434 perpustakaan yang tersebar di 16 kecamatan. Data itu ada, sebanyak 103 perpustakaan rusak berat, 84 rusak sedang, 160 rusak ringan, serta hanya 87 perpustakaan yang kondisinya baik.
Sedangkan untuk sekolah jenjang SMP, perpustakaan yang terdata total ada 62. Berdasarkan data itu sebanyak 9 perpustakaan rusak berat, 18 rusak sedang, 18 rusak ringan, serta ada 17 perpustakaan yang kondisinya baik. Perbandingan yang kondisi perpustakaan baik dengan yang rusak untuk tingkat SMP, masih lebih baik dibandingkan SD.
”Kerusakan ruang perpustakaan itu kami akan perbaiki secara bertahap dengan skala prioritas, karena anggaran yang ada terbatas. Untuk perbaikan ruang kelas saja tahun ini KBB dari DAK hanya dapat Rp7 miliar untuk SD dan Rp15 miliar untuk SMP,” terangnya
Saat ini keberadaan perpustakaan di berbagai SD yang ada di Bandung Barat belum memadai, baik ketersediaan buku atau pun prasarana bangunan. Hal tersebut membuat budaya membaca di kalangan siswa masih rendah. Sehingga, harus jadi perhatian khusus Disdik KBB.
Terpisah, Kepala SDN Gandrung Endah Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, KBB, Lisda Dewiningsih menngakui jika koleksi buku di perpustakaannya masih minim.
”Koleksi buku di perpustakaan sekolah kami kurang dari seribu buku. Itu yang jadi salah satu sebab siswa kurang tertarik membaca buku di perpustakaan,” terangnya.