Suporter PSIS Rusuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata Suporter Sesak Nafas!

JABAR EKSPRES – Rusuh antara suporter PSIS dan Polisi pecah pada tanggal 17/02/2023 dalam lanjutan liga 1.

Pertandingan derbi jateng yang mempertemukan PSIS Semarang vs Persis Solo digelar di Stadion Jatidiri, Semarang.

Namun pertandingan tersebut tidak memperbolehkan adanya penonton atau suporter.

Meski laga tersebut tidak diperbolehkan ada suporter yang datang, akan tetapi suporter PSIS tetap hadir di luar Stadion Jatidiri.

Ribuan suporter PSIS memadati area luar Stadion Jatidiri dan meminta akses ke panitia penyelenggara agar mereka diperbolehkan untuk masuk.

Suporter PSIS menilai bahwasannya pelarangan untuk bisa menyaksikan pertandingan tim kesayangan merupakan alasan yang tak logis.

Menurut salah satu suporter PSIS bahwasannya mereka tidak mempunyai masalah dengan suporter Persis, sehingga seharusnya pertandingan tersebut boleh ada suporter.

Kendati demikian pihak keamanan dari Semarang tetap tidak mengizinkan untuk bisa menyaksikan pertandingan secara langsung.

Polisi pun sebelumnya telah memperingatkan suporter PSIS untuk tidak datang ke Stadion Jatidiri, namun suporter PSIS ngotot dan tetap datang.

Bentrokan antara suporter PSIS dan Polisi pun tak dapat dihindarkan ketika pertandingan PSIS Semarang vs Persis Solo memasuki menit ke-74.

Polisi kembali menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.

Suporter PSIS akhirnya berhamburan lari ketakutan untuk menyelamatkan diri dari pedihnya gas air mata yang ditembakkan oleh pihak kepolisian.

Beragam komentar pun tumpah ruah di media sosial, salah satunya di Twitter.

Ada yang pro terhadap pihak kepolisian karena telah membubarkan suporter yang seharusnya tidak diperbolehkan untuk datang.

Ada pula yang mencerca pihak kepolisian yang bertugas lantaran menembakkan gas air mata.

Berikut komentar warganet di Twitter terkait kerusuhan suporter PSIS Semarang dengan Polisi.

“Polisi salah nembakin air mata, suporter juga salah udah tau ada larangan buat ke stadion untuk nonton langsung. Jangan goblok-goblokin polisi aja, harus tau case-nya” ujar @Arpswldn.

“Gw dukung polisi soal ini. Udah ada himbauan dilarang dateng malah dateng” kata @TeguhpratamaS.

“Mari kembali bertanya, gas air mata ini baru bisa digunakan untuk kekacauan level apa? gas air mata ini baru boleh dipakai setelah melalui proses penanganan apa aja?” tulis @dannedevil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan