BANDUNG – Sejumlah kebutuhan pokok di Kota Bangdung mengalami kenaikan harga akibat kelangkaan barang, di antaranya minyak goreng (migor) bersubsidi, Minyakita.
Minyakita yang dijual di pasaran kini sulit didapat dan akhirnya para pedagang menaikkan harga jual minyak tersebut.
Kelangkaan minyakita ini terjadi lantaran pendistribusian barang ke pasar tidak merata. Kelangkaan mogor bersubsidi ini terjadi di antaranya di Pasar Induk Gedebage, Kota Bandung.
Salah satu pedagang minyak di Pasar Gedebage Aceng(42) memaparkan, bahwa migor bersubsidi itu mengalami kenaikan harga dari Rp 145 ribu naik menjadi Rp 175 per dus
Minyak bersubsidi tersebut kata Aceng, mengalami kenaikan harga lantaran stok yang tersedia langka sejak 2 bulan lalu.
“Kadang saya suka beli minyakita itu ke kantor distributor. Tapi sekarang sudah lama gak jualan karena langka sejak 2 bulan lalu,” kata Aceng.
“Kalaupun dulu saat harga minyakita belum naik ketika kita membeli minyak tersebut 10 liter, itu harus disilang dengan membeli produk minyak lainya,” akunya.
Hal serupa juga dialami pedagang minyak yang lain, Alek (38). Ia menuturkan, ketika membeli minyakita maka terpaksa harus membeli produk minyak yang lain meskipun tidak membutuhkannya.
“Ya, sama kalau kita butuh minyakita terpaksa harus beli produk minyak yang lain meskipun gak butuh banget,” bebernya.
Alek juga menjelaskan, dulu peminat minyak ini banyak karena terkenal murah. “Ya, itu kan dulu peminatnya banyak karena menang terdonkrin murah tapi sekarang naiknya lumayan,” pungkasnya. (mg3)