Setelah Drama Panjang di Persidangan , Akhirnya Sambo di Hukum Mati!

Namun skenario tembak menembak itu runtuh ketika barang bukti penting, yakni rekaman CCTV pos pengamanan Kompleks Polri Duren Tiga terungkap. Video itu memperlihatkan Yosua masih hidup dan berada di taman saat Ferdy Sambo tiba di rumah dinasnya. Rekaman Yosua masih hidup itu menganulir semua keterangan Ferdy Sambo yang disebarkan ke rekan-rekan kepolisiannya.

Bahkan tidak tanggung-tanggung, anggota kepolisian yang terseret dalam kasus ini hampir mencapai seratus orang. Dalam rapat dengan Komisi III DPR RI, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut jumlah personel Polri yang diperiksa terkait kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J mencapai 97 orang.

Ia merinci 35 personel yang melanggar kode etik berasal dari beragam pangkat, di antaranya, Irjen Pol 1 orang, Brigjen Pol 3 orang, Kombes Pol 6 orang, Kemudian AKBP 7 orang, Kompol 4 orang, AKP 5, Iptu 2, Ipda 1, Bripka 1, Brigadir 1, Briptu 2, Bharada 2.

Adapun ada enam anggota kepolisian dari Divisi Propam hingga reserse yang saat ini menunggu vonis perkara perintangan penyidikan pembunuhan berencana Yosua. Mereka adalah seorang mantan jenderal bintang satu bawahan langsung Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan; eks Komisaris Besar Agus Nur Patria; eks Ajun Komisaris Besar Arif Rachman Arifin; eks Komisaris Polisi Chuck Putranto dan Baiquni Wibowo, dan mantan Ajun Komisaris Polisi peraih Adhi Makayasa Akademi Kepolisian angkatan 2010, Irfan Widyanto.

Dari keterangan para terdakwa dan ahli-ahli yang dihadirkan dalam perkara ini, enam mantan anggota Polri ini bisa terjerat kasus Ferdy Sambo karena budaya hierarki dan rantai komando kuat di tubuh Polri sehingga terpaksa terjebak dalam relasi kuasa Ferdy Sambo, yang saat itu menjabat Kadiv Propam Polri yang merupakan jabatan disegani dan ditakuti oleh anggota kepolisian.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan