Penggiat dan Komunitas Masih Minim, Literasi Sejarah di KBB Belum Optimal     

BANDUNG BARAT – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memandang jika kehadiran penggiat sejarah di KBB sangat dibutuhkan.

Sebab, banyak beberapa cagar budaya atau objek yang diduga cagar budaya yang perlu ditelusuri sumber-sumber  tertulisnya.

Pamong Budaya Ahli Muda Subkoordinator Sejarah dan Cagar Budaya pada Disparbud Bandung Barat, Asep Diki mengatakan, di KBB saat ini sangat minim penggiat atau komunitas sejarah padahal hal itu bisa membantu untuk literasi sejarah.

“Dulu kan ada Lembang haritage yang sekarang mati suri, padahal itu bisa membantu meningkatkan literasi sejarah dan mendukung kegiatan Disparbud KBB,” kata Asep Diki, saat dihubungi oleh Jabar Ekpres Kamis (9/2/23).

Menurutnya, dengan adanya komunitas dan penggiat sejarah itu bisa membantu Disparbud KBB dalam segi pendataan sumbe-sumber tertulis yang dibutuhkan.

“Padahal bisa membantu dalam segi pendataan dengan adanya komunitas sejarah itu,” jelas Asep.

Selain itu, pihaknya juga siap memfasilitasi masyarakat KBB yang tertarik menulis sejarah untuk mengikuti pelatihan penulisan yang diadakan oleh Kemendikbud Kemenristek yaitu penulisan sejarah non akademis.

“Kita siap bantu untuk masyarakat KBB siapa tahu ada yang tertarik. Itu bisa kita dorong nantinya, karenanya agak susah untuk literasi cagar budaya di KBB,” terang Asep.

Meski kekurangan sumber tertulis untuk cagar budaya. Pihaknya juga berusaha mengumpulkan dari catatan-catatan petugas Disparbud KBB sebelumnya agar bisa meng-update data karena hal itu sangat penting untuk generasi yang baru.

“Sekarang saya juga sedang merekap catatan-catatan dari pendahulunya saya agar bisa diupdate datanya. Untuk generasi yang baru,” kata Asep.

Untuk diketahui, Disparbud Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat ini telah mendata 250 cagar budaya dan OCBD yang akan didaftarkan pada register nasional data pokok kebudayaan (dapobud) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Selain itu, Disparbud KBB akan mendaftarkan Taman Makam Junghuhn dan PN Kertas Padalarang untuk diajukan sebagai cagar budaya tingkat kabupaten. (mal/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan