BANDUNG – Mekipun pandemi Covid-19 di Kota Bandung sudah melandai, ancaman Covid-19 masih tetap ada. Untuk itu agar kekebalan tubuh tetap meningkat, masyarakat sekarang diharuskan melakukan Vaksin Booster ke 2.
Wali Kota Bandung mengatakan, vaksin Booster kedua sudah banyak tersedia di setiap puskesmas yang ada di Kota Bandung.
‘’Untuk yang melakukan vaksi bisa datang langsung ke puskemas dan akan diberikan vaksin secara gratis,’’ kata Yana Mulyana kepada wartawan,m Minggu, (6/2).
Yana meminta kepada dinas terkait agar gencar melakukan sosialisasi dan mengajak agar masyarakat mau kembali melakukan vaksi untuk Booster kedua itu.
Kendati nbegitu, Yana mengakui, minat masyarakat untuk melakukan vaksin booster 2 tergolong rendah dan cenderung sudah merasa aman karena Covid-19 melandai.
Keberadaan vaksin booster kedua diakui Yana masih tergolong rendah. Hal ini diakibatkan masyarakat masih belum memahami mengenai pentingnya vaksin booster kedua itu.
“Kelihatannya orang saat ini sudah agak abai dengan Covid-19 karena merasa pandemi ini sudah menjadi endemi,” ujar Yana.
“Sehingga merasa tidak perlu ada lagi kewajiban dalam melakukan vaksin,” lanjutnya.
Yana menyampaikan, jika melihat angka konfirmasi aktif dan data lain terkait Covid-19, tingkat kematian akibat virus tersebut masih ada.
“Sebab, virus akan cenderung bermutasi dengan ragam varian baru,” ucapnya.
Yana mengungkapkan, meski sudah terkendali, sekarang ada ragam varian Covid-19 baru yang mungkin tidak bergejala, tapi efeknya bisa lebih membahayakan.
Oleh karena itu, diimbau supaya masyarakat tidak abai dan bisa terus menjaga protokol kesehatan, minimal menggunakan masker serta melakukan vaksinasi.
“Saya minta warga masyarakat untuk melakukan vaksin Booster 2 atau dosis keempat ini untuk minimal daya tahan diri sendiri, keluarga, dan tentunya orang lain,” ungkapnya.
Mengingat mulai minimnya minat vaksinasi, Yana menerangkan, upaya peningkatan kesadaran diri tersebut perlu diikhtiarkan melalui sosialisasi oleh aparat kewilayahan dan lembaga pendidikan.
Orang nomor satu di Kota Bandung itu menilai, akan lebih mudah jika instruksi disampaikan dari lembaga pendidikan atau kewilayahan.
‘’Jadi sosialisasi ini nanti akan dikoordinasikan bersama lembaga ke wilayahan dan institusi pendidikan,’’ ujar Yana.