Cegah Kecelakaan, Dishub KBB Realisasikan Program di Tahun 2023

BANDUNG BARAT – Untuk mencegah kecelakaan, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat (KBB) sedang menyiapkan sejumlah program yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk tahun 2023 sekarang.

Program-program perhubungan yang akan direalisasikan antara lain yaitu; program jalan berkeselamatan, fasilitas kelengkapan jalan, dan juga monitoring kelayakan kendaraan, monitoring kelayakan kendaraan, pemanfaatan pelayanan dengan digitalisasi serta mengimplentasi Bandung Barat Caang.

“Jadi, untuk program menghindari kecelakaan di jalan, ini perlu direalisasikan guna menekan angka kecelakaan di wilayah KBB,” ujar Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KBB, Fauzan Azima saat ditemui di kantornya.

Dishub KBB juga akan melakukan uji KIR untuk memastikan kendaraan layak atau tidaknya untuk beroperasi di jalan guna menghindari kecelakaan.

“Caranya dengan uji KIR untuk memastikan kendaraan tersebut layak atau tidak beroperasi di jalan raya,” ucap Fauzan.

Selain itu, pihaknya akan merealisasikan kelengkapan rambu-rambu lalu lintas, alat penerangan jalan (APJ) serta kelengkapan jalan lainnya untuk meningkatkan keselamatan di jalan serta menghindari kecelakaan.

“Monitoring kelayakan kendaraan juga bisa memanfaatkan digitalisasi melalui aplikasi Akurat yang saat ini masih berjalan. Bahkan, bisa mendorong indeks inovasi daerah,” tutur Fauzan

Fauzan menyebutkan, dengan memanfaatkan pelayanan digital itu, tentunya bisa memberikan pelayanan publik dengan mudah. Walaupun belum sempurna, pihaknya akan maksimalkan.

“Oleh karenanya, ke depan kita bakal mulai meningkatkan pelayanan digitalisasi lagi. Termasuk, memberikan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat agar masyarakat bisa memahami tentang keselamatan lalu lintas sehingga terhindar dari kecelakaan,” tutur Fauzan.

Fauzan juga akan melakukan pembinaan yang ditujukan kepada pengemudi angkutan umum, termasuk kepada para driver online.

“Pemahaman itu bakal dilakukan mulai dari pendekatan terlebih dahulu, meski ada tantangan yang harus dihadapi,” katanya.

“Jika tidak dilakukan sekarang mau kapan lagi, tapi minimal kita turun dan berikan ruang agar mereka mencurahkan aspirasi. Jadi apapun keinginan mereka kita coba wadahi agar mengetahui tantangan dan peluang bagi mereka seperti apa,” jelasnya.

Sebelum melakukan pembinaan itu pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan. Karena, data ini merupakan hal yang utama untuk membuat kebijakan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan