JABAREKSPRES.COM – Wali Kota Bogor Bima Arya mengaku geram melihat menjamurnya para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Pasar Kebon Kembang, Kecamatan Bogor Tengah yang terkesan semerawut hingga menjadi sorotan masyarakat.
Kesan kumuh dan kurangnya penataan menjadi kritik tak terbantahkan ketika melihat fakta di lapangan. Bima Arya meyakini, adanya oknum yang membiarkan para PKL berjualan di luar pasar yang jelas melanggar aturan.
Menurutnya tindakan oknum yang bermain memanfaatkan para PKL terbilang sadis dan tak pantas, maka perlu ditindak tegas.
“Tidak ada warga yang jahat, warga salah iya. Warga gak tau mana yang boleh mana yang enggak, PKL itu cari makan. Yang jahat adalah oknum petugas yang membiarkan warga melanggar aturan dan menarik iuran itu jahat, itu bajingan,” geramnya saat berpidato di Musrenbang Kecamatan Bogor Tengah.
Ia pun menyampaikan, kerap kali menerima keluhan, kritikan dan saran dari laman media sosial miliknya berisikan cemoohan terkait situasi di sejumlah pasar di Kota Bogor yang terkesan seolah Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tak peduli.
“Kalau baca DM (Direct Message,) saya gak akan kuat. Setiap hari warga membully, kenapa pemerintah tidak bisa apa-apa di Pasar Kebon Kembang, Pasar Anyar, Pasar Mawar, Pasar Merdeka, Pasar Bogor, Lawangseketeng dan Pedati. Sementara Sempur (dulunya menjamur PKL, red) bisa tertib,” lirihnya.
Dia menyimpulkan, keberadaan oknum jahat yang bekerjasama dengan para pedagang itu mengambil kesempatan dalam kesempitan atau bahkan pengecut.
Sebab sejauh ini dirinya mengaku, selalu mendapat laporan adanya permainan yang dilancarkan para oknum di lapangan. Dengan begitu pihaknya selalu melindungi warga dan tidak pernah menggusur PKL seenaknya.
“Kasat Pol PP tahu, PKL itu siap untuk berkoordinasi dan bersinergi kalau dipikirkan tempatnya, yang jadi masalah pedagang itu berkolaborasi dengan oknum tadi, siapa oknum itu? Ada di ASN, ada TNI, ada Polri dan mungkin ada di pemuda,” bebernya.
Bima menegaskan, bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak boleh takut sama oknum. Dia menilai, ada dua kesimpulan jika ASN takut sama oknum, pertama pengecut dan kedua suka duit.