Saham BEBS Milik Sultan Subang Dibekukan BEI, Ada Apa?

Jabarekspres – Saham BEBS yang merupakan milik dari PT Berkah Beton Sadaya mengalami penangguhan penjualan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saham BEBS tercatat di BEI dengan emiten PT Berkah Global Inevestama (BGI) terpaksa ditangguhkan dengan alasan untuk menjaga penjualan saham yang teratur.

Padahal sebelumnnya PT BEBS sendri sudah merencanakan melepas sebanyak 1,79 persen saham atau setara dengan 804,45 juta lembar saham.

Sebetulnya, pelepasan saham ini, merupakan keenam kalinya sejak perdagangan dibuka pada tahun 2023 sampai dengan terakhir 16 Januari 2023 lalu.

Waktu itu, Saham BEBS dilempar ke pasar dengan harga Rp 680 hingga Rp 735 saham. Sehingga jika ini terjual PT BGI akan memperoleh dana investasi sebesar Rp 569,40 miliar.

Kendati begitu, setelah melepas saham BEBS, BEI kemudian melakukan suspend atau menghentikan sementara penjualan saham milik PT BGI itu.

Saham BEBS sendiri sempat mengalami penguatan signifikan, Di Informasi pada hari pertama melantai di bursa BEBS memiliki mencapai valuasi Rp 900 miliar.

Bahkan pada harga tertinggi PT BGI pernah memiliki kapitalisasi pasar hingga mencapai Rp 65,25 triliun dan akhir tahun lalu, kemudian diketahui PT BGI melakukan pemecahan saham dengan rasio 1 banding 5.

Saat ini harga saham BEBS anjlok dan telah mngalami penurunan hampir 50 persen dalam setahun terakhir, Bahkan untuk kapitalisasi pasar juga mengalami penurunan dengan tercatat sebesar Rp 26,78 triliun.

Kendati begitu Saham BEBS masih memiliki nilai mahal ketika dilempar ke bursa saham dengan rentan 34 kali PBV) dari harga buku atau 134 kali per laba saham dasar.

Salam sembilan bulan pertama pedagangan  saham ditahun lalu, hanya mencatat pendapatan Rp 632,66 miliar dengan perolehan laba bersih Rp 150,16 miliar

Untuk diketahui, BEBS sendiri merupakan perusahaan kongsi yang dimiiki oleh pimpinan pondok pesantren Al Ihya Subang.

Tiga pimpinan Pondok Pesantren Al Ihya tercatat sebagai tokoh sentral pemilik perusahaan yang bergerak di sektor material tersebut.

Pertama ada Zulfikar Mohammad Ali Indra yang tercatat sebagai pemilik manfaat terakhir BEBS, kemudian ada Yayan Suryana yang merupakan salah satu pemegang saham utama BEBS ketika IPO.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan