Bocoran Penerima Bantuan Rp600 Ribu dari Kartu Prakerja, Lulusan dari Jenjang ini paling Banyak diterima

JABAREKSPRES – Program bantuan pemerintah yang berbentuk Kartu Prakerja akan kembali dibuka pada tiwulan pertama tahun 2023. Dari hasil evaluasi pada tahun 2022, diketahui adanya bocoran jenjang mana saja yang paling banyak diterima saat mendaftar menjadi peserta penerima bantuan program kartu prakerja.

Dilansir dari instagram resmi program kartu prakerja @prakerja.go.id dalam salah satu unggahannya, yang menampilkan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam sebuah wawancara menyebutkan, bahwa untuk tahun 2023 ini skema penerimaan kartu prakerja akan ada yang diubah.

“Skema normal yang biasa dilakukan dengan mengadakan pelatihan, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi. Nah kompetensi dasar ini dengan pelatihan minimal 15 jam” ujarnya.

Bila sebelumnya menggunakan skema normal berupa semi bansos, dimana pelatihan hanya dilakukan secara online dan mendapatkan bantuan modal Rp600 ribu selama empat kali.

Sementara skema baru pelatihan akan dirubah, selain ada pelatihan online juga diadakan pelatihan offline, sehingga biaya untuk pelatihan menyesuaikan, yang tadinya hanya Rp1 juta kini menjadi Rp3,5 juta.

Sedangkan bantaun modal usaha yang tadinya diberikan Rp600 ribu selama 4 kali, kini hanya akan diberikan sekali.

“Jadi Rp 600 ribu itu hanya bantuan murni untuk transport selama pelatihan” ujar Menko perekonomian Airlangga Hartarto.

Selain itu, Airlangga juga menjelaskan, akan ada perubahan pada jenis pelatihan yang nanti akan diberikan, yakni dengan menyesuaikan kebutuhan dari lapangan kerja, hal ini sebagai langkah antisipasi pada tuntutan kerja di era mendatang.

Pada unggahan lain masih di akun instagram yang sama, juga dijelaskan, dari hasil evaluasi sudah ada 4.984.791 orang yang menjadi penerima manfaat Kartu Prakerja 2022.

Dari jumlah tersebut, dijelaskan pula bahwa latar belakang pendidikan penerima paling banyak adalah lulusan SMA/SMK. Kemudian, lulusan SD ke bawah, SMP, diploma, terakhir sarjana. Dengan persentase sebagai berikut:

1,97 persen sarjana
4,55 % diploma
31,17 % SD ke bawah
38,87 % SMA/SMK
23,44 % SMP

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan