Jabarekspres – Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (KBB) berencana akan menyulap hutan kota yang berada di kompleks perkantoran Pemda Bandung Barat menjadi menjadi kawasan wisata lingkungan.
Masalahnya, selama ini keberadaan kawasan hutan kota itu seringkali tidak difungsikan dan dibiarkan tidak terurus.
“Bupati Bandung Barat sudah bicara konsepnya hutan kota itu akan dijadikan hutan lindung sesuai fungsinya. Kemudian, bakal dijadikan wisata lingkungan,” jelas Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Apung Hadiat Purwoko, Jumat (30/12).
Tidak hanya itu , menurut Apung, di plaza yang posisinya di bawah nantinya bakal digunakan untuk menampilkan berbagai kesenian tradisional yang ada di Kabupaten Bandung Barat
“Jadi di sana kita buat panggung terbuka dan di atasnya langsung berbatasan dengan hutan kota yang di sekitarnya dibuat berbagai pusat kuliner,” tegasnya.
Walaupun demikian, pihaknya pun tidak memungkiri dengan luas lahan hutan kota yang mencapai 4 hektare membutuhkan anggaran yang diprediksi cukup besar.
“Terkait kebutuhan anggaran untuk menyulap hutan kota jadi kawasan wisata lingkungan nampaknya harus dilakukan kajian terlebih dahulu karena kalau anggaran dari APBD tidak memungkinkan,” jelasnya
Apung juga mengatakan, untuk merealisasikan hal ini Pemkab Bandung Barat perlu menarik investor dari luar. Akan tetapi, kalau dari para kepala SKPD akan memberikan kontribusi lebih bagus.
“Lahan-lahan yang masih kosong juga tetap kita fungsikan sebagai ruang terbuka hijau (RTH). Tapi, tetap harus dilakukan penataan dan tidak seperti sekarang banyak ditumbuhi ilalang,” jelasnya
Oleh karena itu, kata Apung, bupati mengajak seluruh ASN di KBB untuk membangun rasa memiliki atau empati terhadap lingkungan di sekitar Pemda KBB.
“Karena bagaimanapun juga kantor Pemda KBB merupakan rumah kedua ASN dan mereka mencari nafkahnya di sini,” jelasnya
Tidak hanya , para ASN mencari nafkah di perkantoran Pemda KBB. Oleh sebab itu, perlu dibangun rasa empati dan memiliki asas gotong royong.
“Dengan begitu, akhirnya tidak membebankan semuanya kepada APBD kita,” tegasnya
Apung juga mengatakan, belum bisa memastikan kapan pembangunan hutan kota tersebut bisa segera direalisasikan lantaran baru dicanangkan bupati.