JABAREKSPRES – Penggemar beramai-ramai melakukan boikot pada album baru grup LOONA dari BlockBerry Creative sebagai bentuk kemarahan atas dikeluarkanya Chuu dari grup karena dituduh melakukan kekerasan dan penyalahgunaan kekuasaan kepada staf agensi.
Penggemar juga merasa khawatir lantaran terdapat kabar bahwa BlockBerry Creative tidak membayar anggota LOONA sejak tahun 2016. Namun begitu, perusahaan memberikan jadwal yang sangat padat, hingga beberapa anggota LOONA hamper pingsan demi mempersiapkan “2022 LOONA 1st World Tour”.
Karena banyak masalah tersebut, banyak pengemar melakukan boikot dengan tidak membeli produk apapun yang dikeluarkan oleh agensi. Termasuk album, tiket acara, merchandise, aplikasi Supestar LOONA, dan produk lainnya yang dapat menguntungkan perusahaan.
Penggemar juga akan melakukan boikot dengan tidak menonton music video dari album terbaru, tidak akan melakukan streaming pada konten-konten LOONA, dan berniat untuk berhenti mengikuti grup LOONA di seluruh platform media sosial.
Dilansir dari Panncafe, pada tanggal 14 Desember 2022 album terbaru LOONA yang bertajuk “Flip That!” mengalami penurunan pre-order sebanyak lebih dari 98% dari tanggal sebelumnya hanya dari toko Ktown4u saja. Sebelumnya pre-order mencapai 5.098, namun sehari setelahnya hanya ada 93 pre-order.
Penggemar melakukan boikot dengan tujuan untuk memprotes tindakan BlockBerry Creative terhadap LOONA, menunjukkan kepedulian dan solidaritas penggemar terhadap anggota LOONA, serta ingin memperingatkan para mitra bisnis BlockBerry Creative agar tidak bekerjasama kembali dengan agensi tersebut lantaran risiko besar yang bisa dialami.
Boikot akan terus dilakukan hingga agensi mencabut pernyataan tuduhan terhadap Chuu, serta meminta maaf atas penganiayaan dan Tindakan buruk yang mereka lakukan terhadap LOONA. Penggemar juga meminta agar anggota LOONA diberikan pilihan untuk mengakhiri kontrak mereka dengan agensi.
Sebelumnya, Chuu didepak oleh BlockBbery Creative karena dituduh bersikap buruk dengan berlaku tidak sopan dan berbicara kasar. Agensi memberitahukan bahwa Chuu telah menyalahgunakan kekuasaan dengan melakukan kekerasan verbal kepada staf.
Hal tersebut menimbulkan banyak reaksi dari para penggemar. Mereka menuntut agensi agar memberikan bukti dan fakta yang relevan terkait tuduhan yang dilayangkan pada Chuu. Beberapa penggemar berspekulasi bahwa pernyataan agensi bertujuan untuk mencemarkan nama baik Chuu. Serta membungkam idol tersebut yang diketahui sering membagikan aktivitas dan pendapatnya di akun media sosial pribadi miliknya.