BANDUNG – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jabar mencatat ada tiga daerah yang masih “cuek” di Jawa Barat (Jabar) dalam pengelolaan dana zakat.
Wakil Ketua IV Bidang SDM, Administrasi, dan Umum Baznas Jabar, Achmad Faisal mengatakan, tiga daerah yang enggan disebutkan namanya tersebut masih tidak peduli terhadap zakat.
“Jadi cuman ada 24 kepala daerah (di Jabar) yang peduli terhadap zakat yang ditandai dengan suport mereka terhadap baznas, karena baznas ini lembaga milik pemerintah, baznas ini bukan ormas, dan ini adalah lembaga non struktural,” ucapnya saat ditemui di Hotel Pullman, Jl. Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (15/12).
Faisal sapaan akrabnya menjelaskan, bahwa saat ini sudah selayaknya para kepala daerah di Jabar mendorong terkait dengan pengelolaan dana zakat melalui program-program dan kebijakan yang dikeluarkan.
Sebab kata dia, pihaknya di tahun 2023 nanti telah menargetkan terkait dengan pengelolaan dana zakat di Jabar dapat mencapai Rp 4,1 triliun.
“Karena bagaimanapun jika mengandalkan APBD (anggaran pendapatan belanja daerah) untuk menyelesaikan masalah kemiskinan itu akan sulit. Jadi baznas ini bisa membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan menyelesaikan masalah-masalah sosial,” imbuhnya
Disamping itu, Faisal mengungkapkan bahwa saat ini tengah melakukan kegiatan penganugrahan bagi seluruh Baznas, Lembaga Amil Zakat, dan Kepala Daerah di Jabar yang telah ikut berkontribusi dalam pengelolaan dana zakat.
Dari penganugrahan tersebut, setidaknya ada 28 kategori yang disediakan dalam Baznas Awarda 2022 yang dilangsungkan di Hotel Pullman, Jl. Diponegoro, Kota Bandung.
“Tahun ini kami ada 28 kategori sedangkan tahun sebelumnya (2021)ada 11 kategori. Semoga saja dengan apresiasi ini bisa memberikan motivasi kepada lembaga pengelola zakat baik Baz (Badan Amil Zakat) maupun Laz (Lembaga Amil Zakat) agar mereka mampu meningkatkan kualitasnya, sehingga berdampak ada meningkatnya kepercayaan dari masyarakat,” pungkasnya. (san/drx)
