Membo Warno
Diakses ke Presiden. P.Jokowi mirip p.Dahlan, vivere very coloso… nyerempet2 dikit ke yang ‘ngeri2’ gitu. Indonesia nggak kurang orang2 aneh tapi pintar serta cerdas. Harus ada ruang buat mereka guna mererapkan konsep ‘rahmatan lil alamin’….
adi Nugraha
kalau ditelusuri dari putusan direktori MA secara online, dendanya hanya 15jt, disitu disebutkan barbuk dan isi rekening pak dokter hewan. Sebenarnya tidak bisa dipidanakan lho, karena pasien tidak dipaksa berobat (atas inisiatif sendiri) ke pak dokter hewan. Memang, pasien tersebut udah tahu dokter hewan, kok ya masih mau berobat, sampai buka celana di ruang tamu, apa ndak malu dan bandel (bisa aja ada cctvnya di ruang tamu tsb, kalau disidang lagi bakal jadi barbuk akurat) wkwkw
Abd Qohar
Saya juga berfikir seperti abah DI, diapakan ya orang ini ? Mungkin dikloning saja bah he he he..
Jimmy Marta
Bikin organisasi profesi PASSI. Persatuan Ahli Sell Seluruh Indonesia. Institusi ini dibuat setara organisasi profesi lain. Spt IDI, IAI dan INI. Kita bisa ambil contoh kasus di Notaris. Para notaris (INI) yg banyak sekarang, S1 nya bukan sarjana notaris. Umumnya sarjana hukum. Dg tambahan pendidikan khusus notariat yg (setara spesialis) mereka, bisa jadi notaris. Cara di notaris bisa diidentik kan dg kasus pd drh.Yuda ini. S1 nya dokter hewan, tp spesialis nya tentang cell dan embrio. Dengan adanya PASSI, nantinya lembaga inilah yg memberi rekomendasi izin praktek. Dan niscaya orang2 spt drh. Yuda pasti terwadahi. Atau malah mungkin drh. Pakdhe Indro ataupun dr. Terawan bisa berpraktik.
EVMF
Banyak kasus yang menyangkut “orang cerdas / sangat pintar” yang beralih profesi dengan mengikuti pendidikan lanjutan sesuai niatnya. Misalnya : Dr. Ir. Rizal Ramli M.A. Awalnya menempuh pendidikan di ITB (Fisika) tetapi karena tidak sepenuhnya setuju dengan kebijakan-kebijakan Pemerintahan Soeharto di bidang ekonomi ; niat Pak Rizal untuk ber-kontribusi dalam kemajuan perekonomian Indonesia dengan kebijakan-kebijakan yang tepat, ditindak-lanjuti dengan melanjutkan pendidikan di Universitas Boston (Ekonomi) dan Pak Rizal berhasil menjadi doctor ekonomi yang hebat yang diakui secara internasional.