Durian Tarmidji

 

Mirza Mirwan

Membaca CHD hari ini tiba-tiba saya teringat novel Syed Waliullah, novelis Bangladesh yang kemudian beristrikan Anne-Marie Thibaud dan tinggal di Paris, lalu meninggal di sana tahun 1971 dalam usia 49. Judulnya “Lal Shalu” dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris menjadi “Tree Without Roots”. Novel itu juga tentang makam di Mahabbatpur — dalam Lal Shalu disebut Mahabbatnagar — yang kemudian ramai dikunjungi peziarah. Alkisah, di Bukit Garo ada seorang lelaki bernama Majid. Miskin. Seperti juga rerata warga Bukit Garo. Tetapi warga Bukit Garo sangat taat beribadah dalam kemiskinan mereka. Akan halnya Majid, ia capek hidup miskin. Suatu malam ia mimpi ada sebuah makam tua tak terawat di luar Desa Mahabbatpur, desa di bawah bukit yang terkenal subur makmur. Dalam mimpi ia seperti disuruh ke desa itu. Berbekal sepotong kurta (pakaian tradisional), 2 potong lungi (sarung), 2 potong handuk kecil dan tipis, serta sebuah al-Quran kecil, Majid datang ke Mahabbatpur, yang penduduknya tak peduli dengan ibadah. Dengan bahasa yang meyakinkan ia bertanya kepada penduduk, mengapa mereka tidak taat beribadah sebagaimana ulama cikal-bakal Mahabbatpur, bahkan juga menelantarkan makamnya? Memangnya tidak takut bila kena bala gegara kelalaian mereka itu? Serta-merta penduduk ingat bahwa ada makam tua tak terawat di luar desa. “Itulah makam pendiri desa kalian,” kata Majid. Singkat cerita, penduduk segera membangun makam itu. Khalik, pemilik tanah di mana makam ….

 

Jokosp Sp

Setelah ke Gunung Kawi berdo’a dengan sangat khusuk, akhirnya fokus usahanya jadi lebih besar, lebih kerja keras, kecerdasannya langsung mengalir, ide – idenya muncul tiba – tiba. Hasil akhir usahanya jadi membesar. Pemilihan berdo’a ( bersemedi ) dan meminta ke Sang Khalik di Gunung Kawi tidak ada yang salah, karena pada akhirnya telah menemukan tempat yag khususk dan diyakini.

 

EVMF

Mazmur 18:3 Ya TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!

 

Arala Ziko

waktu angka ciamsi keluar 29, untuk melanjutkan membaca lagi sy sudah was was, wah kalau sampai keluar angka 69, bakalan nanti ada yg komentar kok saru banget, tulisan bandel. wkwk

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan