Hal senada juga dikatakan oleh Jonathan Kriss, Business Development Manager AdaKami. Ia menekankan pentingnya inovasi konten-konten digital yang dihadirkan media agar dapat menjadi bagian dalam kampanye korporasi/brand. “Harapannya teman-teman media digital juga bisa mengangkat konten eduksi yang lebih advance dalam membekali masyarakat kita dengan pertumbuhan industri digital secara umun dan khususnya di industri keuangan,” ujar Jonathan.
Sementara itu, Rose Henindra, Manager Publisher Relantionship TADEX-Telkomsel, platform periklanan premium terbesar berbasis programmatic di Indonesia, menggarisbawahi maksimalisasi pemanfaatan digital marketing. Terutama ketika media tersebut merasa membutuhkan alternatif kanal beriklan selain hanya dari platform yang sudah ada.
Ia mengungkapkan, ada empat strategi penempatan iklan website terbaik untuk publisher/media. Pertama, fokus ke costumer experience. Kedua, analisa perilaku pengguna (user behavior). Ketiga,
perhatikan data hasil kunjungan website. Keempat, perhatikan penempatan iklan pada website.
“TADEX menjembatani antara kebutuhan pengiklan saat ini, melalui kerja sama dengan publisher[1]publisher terpercaya dan terverifikasi Dewan Pers. TADEX memberikan solusi dan skema periklanan digital yang sehat, mudah, dan transparan, baik untuk pengiklan dan penerbit, sebagai wujud kontribusi dalam membentuk ekosistem digital di Indonesia,” ujar Rose.
Ketua Harian SPS Pusat, Januar P. Ruswita, menambahkan, sebagian besar kue di platform digital dikuasai platform periklanan global. Ia berharap platform periklanan nasional yang ada sekarang bisa menciptakan iklim model bisnis media yang sehat. Mudah-mudahan juga mendukung produk jurnalistik yang berkualitas,” ujar Januar P. Ruswita.