Cinta Pengkhianat

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (kanan) bersama Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi (tengah) dan Fadillah Yusof setelah pelantikan menteri kabinet di Istana Negara di Kuala Lumpur, 3 Desember 2022.-FOTO: HASNOOR HUSSAIN-POOL-AFP-
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (kanan) bersama Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi (tengah) dan Fadillah Yusof setelah pelantikan menteri kabinet di Istana Negara di Kuala Lumpur, 3 Desember 2022.-FOTO: HASNOOR HUSSAIN-POOL-AFP-
0 Komentar

Pusing.

Dua tiang utama Anwar, Bersih dan DAP, kini lagi sewot.

Mereka berdalih: Kalau pun terpaksa harus merangkul UMNO, mengapa pilih Zahid Hamidi yang jadi wakil PM? Kok bukan UMNO garis putih atau setidaknya UMNO garis lucu?

Jawaban Anwar membuat rambut kita tiba-tiba putih: “Kita harus belajar dari kesalahan Mahathir Muhammad yang terakhir”.

Yang mengucapkan itu bukan Anwar, tapi juru bicaranya.

Kesalahan Mahathir yang mana?

Kisahnya begini: berkat kerja keras Bersih-DAP-PKR, Pakatan Harapan memenangkan Pemilu 2018. Bisa membentuk pemerintahan sendiri: pemerintahan pertama Pakatan Harapan.

Baca Juga:Download WA GB Apk Versi Terbaru Desember 2022, Ekstra Privasi Anti BlokirGempa Magnitudo 6.4 Goyang Garut, Terasa Hingga ke Jogjakarta dan Jawa Tengah

Rakyat pesta, khususnya yang pro-demokrasi dan anti korupsi. Pemerintahan UMNO yang sudah berumur 60 tahun berhasil digusur. Mahathir Muhammad yang jadi perdana menteri. Janjinya untuk dua tahun saja. Menunggu Anwar Ibrahim menyehatkan jiwa raga setelah lebih 10 tahun hidup di penjara.

Sebagai perdana menteri, Mahathir mengangkat siapa saja yang ingin ia jadikan menteri. Itu hak penuhnya. Mahathir mengabaikan aspirasi partai pendukung.

Akibatnya para menteri itu menjadi pengkhianat partai. Mahathir pun ditikam dari belakang. Jatuh. Anwar ikut terbunuh. Secara politik.

Maka pemerintahan Pakatan Harapan pun hanya berumur kurang dari dua tahun. Perjuangan Bersih-DAP-PKR kandas oleh pengkhianatan. Politik pun tidak stabil.

Anwar tidak mau pemerintahannya kali ini kandas seperti itu. Ia menyerahkan kepada partai pendukung: siapa yang akan didudukkan sebagai menteri.

Begitulah. UMNO menyodorkan ketuanya sendiri. Anwar tidak memilihnya. Anwar mengangkatnya. Anwar mengatakan: tidak akan mencampuri urusan hukumnya di pengadilan.

Anwar punya pengalaman pribadi: Mahathir mengangkat tokoh PKR tanpa konsultasi dengan partai. “Jelas orang itu tidak layak jadi menteri. Apalagi mewakili PKR,” ujar sang juru bicara.

Baca Juga:Nonton YouTube Dapat Saldo DANA Gratis Rp120 Ribu Perhari,Siapa Mau?Jabar Raih TPID Provinsi Terbaik 2021, Sektor Pertanian jadi Program Utama Pengendalian Inflasi di Jabar

Tapi mengapa Anwar merangkap menteri keuangan? Bukankah ia sudah menyatakan tidak akan merangkapnya?

Saya tahu: hati kecil Anwar pasti menginginkan Lim Guan Eng. Yakni Menkeu di zaman Mahathir jilid II. Tapi Guan Eng baru saja terlibat konflik di Serawak (lihat Disway kemarin).

Ada lagi calon lain: Datuk Seri Tengku Zafrul Abdul Aziz. Ia Menkeu di pemerintahan yang lewat. Penolakan padanya luar biasa. Ia komisaris di banyak bank. Termasuk CIMB Niaga Jakarta. Tapi ia tetap jadi menteri: perdagangan internasional.

0 Komentar