ZOMBI XXX
Makan gurita perut mules / Minun air kelapa tua / Baca berita sangat males / Sebab sekarang tanggal tua / … 365_mantun males
Mirza Mirwan
Saya prihatin — maaf, tanpa maksud menjadi epigon Pak SBY — dan juga malu ketika sebelum Dhuhur tadi membaca berita di portal South China Morning Post: ” ‘Let’s destroy It: backlash after Indonesian group targets quake victim tents”. Saya sudah membaca berita tentang kelompok ormas yang melepas tulisan di tenda yang disumbangkan sebuah gereja itu. Dalam hati saya juga mengecamnya. Tenda itu akhirnya bocor. Pengungsi yang tinggal di tenda itu yang uring-uringan gegara ulah kelompok yang merasa jadi pemegang kunci surga itu. Idealnya, memang sumbangan untuk korban bencana tak perlu menyertakan atribut penyumbang. Tetapi, memang, penyertaan atribut juga diperlukan untuk transparansi dalam pertanggungjawaban kepada, dalam hal ini, jamaat gereja tersebut. Ini lho, bukti tenda yang kita sumbangkan. Kalau pencantuman atribut tersebut dimaknai sebagai cara menggaet korban gempa beralih keyakinan, wah…terlalu naif itu. Di Solo, tiap Ramadhan, ibu-ibu jamaat gereja menyediakan nasi bungkus gratis untuk buka puasa selama sebulan penuh. Ibu-ibu itu melakukannya semata-mata karena empati kepada umat muslim yang ketika seharian perut kosong tetap beraktivitas seperti biasa. Bukan agar mereka yang menerima nasi bungkus terpikat untuk menjadi pemeluk Kristiani. Dan perusakan tenda itu kini diberitakan media luar. Padahal orang luar mengenal kita sebagai bangsa yang toleran, bersebab kita terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama. Saya prihatin. Dan malu
Nimas
Pak mirza bijak, tutur katanya santun,tulisannya tertata.Menjelaskan sesuatu sesuai matan tulisan abah tanpa bermaksud menggurui, Terkadang di dalamnya ada nasehat tanpa melukai. Andai tdk ada CHD tak mungkin sy bisa membaca tulisan beliau, termasuk tulisan/komentar pembaca setia yg lain. Semuanya sy dptkan gratis.
munawir syadzali
Kalah Rupo, Menang Dungo Kalah Duit, Menang Wirid Kalah Pangkat, Menang Tirakat Kalah Kabeh? Komen Disway wae. Melu2 rusuh, ben ketok pinter