BANDUNG – Setelah sebelumnya sukses membuat film Dua Garis Biru, kini sutradara Gina S. Noer kembali dengan film barunya yang bertajuk Like & Share.
Di film ini, Gina S. Noer menggandeng sederet artis muda seperti Aurora Ribero, Arawinda Kirana, Aulia Sarah, dan Jerome Kurnia.
Film ini mengeksplorasi kehidupan dari sudut pandang dua gadis remaja bernama Lisa dan Sarah. Dimana film ini mengangkat trauma yang lahir dari diskoneksi dengan keluarga hingga kompleksnya edukasi seks di tengah pornografi yang tersebar bebas di media sosial.
Selain itu, Like & Share juga membahas kerapuhan remaja perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual secara fisik maupun berbasis online.
Produser film Like & Share, Chand Parwez mengatakan, dengan adanya film Like & Share, diharapkan angka kekerasan seksual dapat menurun dan masyarakat teredukasi.
“Kami membuat film Like & Share sebagai upaya mengurangi angka kekerasan dalam bentuk apapun,” ujar Chand Parwez, Minggu (20/11).
Menurutnya, film ini membahas tentang trauma kekerasan seksual secara mendalam. Walau begitu, film ini tidak ditujukan untuk membuka kembali trauma korban atau penyintas yang belum pulih.
“Karena itulah, setelah berdiskusi dengan berbagai pihak, kami memutuskan bahwa film akan menampilkan Peringatan Menonton di awal film,” jelas Chand Parwez.
Sementara itu, sutradara, Gina S. Noer, berusaha memahami kompleksitas remaja perempuan di tengah dunia digital dalam pembuatan film Like&Share.
“Sebagai seorang perempuan dan ibu dari dua remaja, saya berusaha memahami kompleksitas yang mereka dan generasinya hadapi saat ini,” ucapnya.
Ia mempercayai bahwa membuat film ini merupakan salah satu langkah yang bisa ia lakukan untuk mencegah naiknya angka korban kekerasan seksual di Indonesia.
“Kita bisa mencegah agar angka kekerasan terutama seksual bisa menurun dan para penyintas bisa pulih. Dengan cara kita mau bersama-sama membangun masyarakat yang lebih paham, ikut mencegah, dan mendampingi korban,” tambah Gina.
Gina pun mengatakan bahwa menonton film Like & Share yang kompleks ini menjadi suatu sarana edukasi dan pemahaman soal kekerasan seksual. Walaupun tidak nyaman, menurut Gina penting untuk menyaksikan film ini untuk mencari solusi bersama sebagai masyarakat.