Menakar Efek Politik Pertemuan Anies-Gibran

Jabarekspres.com – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bertemu dengan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Gibran Rakabuming Raka (15/1) kemarin.

Pertemuan ini mengejutkan banyak publik. Sebab banyak yang menganggap Anies dan Jokowi selalu bersebrangan.

Alhasil, saat Anies bertemu dengan Gibran secara tidak langsung ada narasi baru yang terbentuk.

Analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago membaca ada beberapa efek politik terhadap Anies dan Gibran atas pertemuan tersebut.

Arifki mengungkapkan, Anies diuntungkan dengan narasi yang berkembang bahwa Jokowi tidak mendukungnya maju sebagai capres di tahun 2024.

Menurutnya, pertemuan Anies dengan Gibran memberikan efek positif terhadap Anies, terutama di daerah-daerah yang selama ini menjadi basis Jokowi.

“Anies tentu ingin melanjutkan kepemimpinan Jokowi, begitu pun Gibran tentu menjadi Gubernur DKI Jakarta posisi yang menarik,” kata Arifki, 16 November 2022.

Selain itu, lanjut dia, Gibran pun mendapatkan keuntungan atas pertemuannya dengan Anies untuk langkah politiknya jika ingin maju di Pilgub DKI Jakarta tahun 2024.

Mengingat, kursi Gubernur DKI Jakarta tentu menarik bagi Gibran, selain ini mengikuti jejak Jokowi di tahun 2012.

Selain itu, menjadi Gubernur DKI Jakarta pun mempermudahnya untuk memperkenalkan diri ke publik secara luas.

“Pertemuan Anies dan Gibran secara personal branding dan langkah politik ini sama-sama memberikan keuntungan”, ucap Arifki.

Dia menjelaskan, pertemuan Anies dan Gibran ini tidak bisa dilihat dari pendukung Jokowi dan Anies.

Secara politik, kata dia, Jokowi tentu sulit berada di dalam posisi Gibran karena beberapa orang menterinya juga berkeinginan maju sebagai capres.

Menurutnya, kepentingan Jokowi tentu berada kepada figur yang mampu melanjutkan warisan program dan kebijakan yang ditinggalkannya.

Sedangkan Gibran tentu berpikir berbagai alternatif untuk mempersiapkan diri untuk langkah-langkah politik selanjutnya, salah satunya maju sebagi Cagub DKI Jakarta di tahun 2024.

Gibran tentu juga memikirkan berbagai kemungkinan di tahun 2024. Pertama, partai yang akan mendukung maju sebagai cagub, baik di Jakarta atau di Jateng.

“Kemungkinan itu tentu wajar dipikirkan bagi seorang politisi, saat Jokowi tidak lagi menjadi presiden tentu banyak berbagai kemungkinan yang terjadi, salah satunya sikap pemilih dan dukungan parpol,” jelas dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan