Di bagian-bagian tertentu musiknya terdapat ritme 6/4, ritme 7/4, dan bahkan 5/4. Itulah yang menjadikan dinamika di setiap bagian-bagian musiknya teramat asing dan baru jika diperdengarkan kepada orang awam.
Pertunjukan yang disajikan memiliki musikalitas yang tinggi. Dibuktikan dengan setiap bagian-bagian musik yang memiliki warna nada yang berbeda.
Baca Juga: Workshop Pertunjukan Seni Musik Jazz Progressive ICAS Fest 2022 ISBI Bandung
Serta tidak luput dari jamming dan explorasi nada dan chord pada setiap pemainnya.
Seperti yang dilakukan Erfin Faz terhadap karya REA ini, ia sangat detail dalam memoles sajian karyanya.
Setiap part musik dikuliti habis demi menyempurnakan karya Progressive jazz itu. Brigging saat perpindahan nada dan tempo diperlembut sehingga menghasilkan kesan yang berbeda dari sebelumnya.
Tak aneh jika karya-karya yang dihasilkan mahasiswa-mahasiswi ISBI Bandung ini mempunyai daya saing yang luar biasa.
Karena proses kreatif yang telah dilalui membutuhkan waktu serta ketekunan.
Terlebih didukung dengan ekosistem yang sangat menunjang seluruh aspek yang dibutuhkan pada saat menciptakan karya seni.
Salah satunya adalah ICAS-Fest (International Culture Art Space Festival) yang menjadi wadah untuk nampilkan karya-karya unggulan.