SEMARANG – Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan akan terus mengembangkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengoptimalkan Perkebunan Kelapa Sawit di Indonesia.
Direktur Perlindungan Perkebunan, Ditjen Perkebunan, Ir. Baginda Siagian, M. Si mengatakan, pengembangan SDM memiliki peran strategis dalam industri perkebunan kelapa sawit.
Peningkatan sumber daya ini dilakukan untuk peningkatkan kompetensi di bidang perkebunan. Khususnya dalam mengelola kelapa sawit.
‘’Ini sangat penting mengingat permintaan akan produk turunan kelapa sawit terus meningkat baik didalam dan luar negeri,’’ ujar Baginda dalam keteranganya, Rabu, (9/11).
Untuk itu, saat ini pemerintah tengah mengembangkan SDM dengan membina 1.000 orang untuk dididik menjadi tenaga ahli di bidang perkebunan kelapa sawit.
Pengembangan SDM ini penting dilakukan, mengingat permintaan ekspor Kelapa Sawit sangat tinggi.
“Jadi perbaikan kualitas perkebunan kelapa sawit di Indonesia kedepan ada di pundak para mahasiswa,’’ujar Baginda.
Pengelolaan kelapa sawit di Indonesia harus berkelanjutan dan mampu meningkatkan produksi, produktivitas serta kualitas.
Para mahasiswa ini natinya, dapat mempraktekan ilmu serta keterampilannya untuk memperbaiki industri kelapa sawit di Indonesia.
Dalam pengelolaan SDM ini Ditjen Perkebunan diberikan tugas untuk menyelenggarakan seleksi beasiswa.
‘’Anggarannya berasal dari hasil pungutan ekspor sawit yang dikelola oleh BPDPKS,’’ cetius dia.
Hasil seleksi tersebut disampaikan kepada BPDPKS untuk dapat dididik ke Lembaga Pendidikan Tinggi yang sudah ditunjuk.
Beasiswa perkebunan kelapa sawit ini diberikan kepada keluarga pekerja diperkebunan. Dengan begitu, pengembangan kelapa sawit dapat terus berlanjut.
Sekedar informasi Lembaga Pendidikan Tinggi ini menunjuk 7 lembaga pendiidikan vokasi (Diploma) dan Akademik (Strata 1).
Salah satunya di Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY). Pada tahun akademik 2022/2023 AKPY memperoleh kuota beasiswa sebanyak 310 orang.
Para Mahasiswa ini berasal dari anak pekerja perkebun kelapa sawit dan keluarga karyawan pekebun kelapa sawit.
6 lembaga pendidikan lainnya adalah Institut Pertanian Stiper Yogyakarta dengan kuota sebanyak 60 orang.
Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) dengan kuota mahasiswa sebanyak 180 orang.
Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB) dengan kuota mahasiswa sebanyak 30 orang.
Politeknik LPP Yogyakarta dengan kuota mahasiswa sebanyak 180 orang.