BANDUNG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 Jawa Barat memberikan apresiasi pada penggiat Inklusi keuangan di Jabar dalam puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Jawa Barat.
Dalam kesempatan tersebut OJK sekaligus menutup rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2022 di Gedung Sate, bersama Bunda Literasi Jawa Barat Atalia Praratya.
bukan hanya itu ikut hadir dalam kegiatan itu seluruh Jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Jawa Barat yang tergabung dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Jawa Barat.
Juga ada Direksi/Pimpinan Wilayah/Cabang Lembaga Jasa Keuangan selaku anggota Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Jawa Barat serta masyarakat umum.
Beragam kegiatan diselenggarakan pada puncak BIK Jawa Barat 2022, antara lain senam zumba, lomba mewarnai untuk anak, KPOP dance competition, takshow keuangan interaktif dan ditutup dengan music performance musisi tanah air.
Setidaknya ada 47 (empat puluh tujuh) stand booth yang turut meramaikan kegiatan dengan menampilkan produk lembaga jasa keuangan dan produk UMKM berupa barang kerajinan maupun kuliner.
Antusiasme masyarakat Jawa Barat sangat terlihat saat mengikuti rangkaian kegiatan puncak BIK di Gedung Sate.
Selain pengunjung dapat membeli kuliner hanya dengan membayar 1 (satu) rupiah melalui Scan QRIS untuk produk tertentu, penggunjung juga berkesempatan mendapatkan berbagai doorprize.
Seperti diketahui, Bulan Inklusi Keuangan merupakan agenda tahunan nasional yang sejak tahun 2016 dilaksanakan setiap Bulan Oktober.
Tahun ini BIK mengangkat tema “Inklusi Keuangan Meningkat, Perekonomian Semakin Kuat”.
BIK merupakan salah satu upaya untuk mengakselerasi pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% pada tahun 2024.
Pada survey terbaru yang dilaksanakan OJK, indeks literasi keuangan tahun 2022 meningkat menjadi 49,68% dari sebelumnya 38,03%, sedangkan indeks inklusi keuangan juga meningkat menjadi 85,10% dari sebelumnya 76,19%.
Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat, Indarto Budiwitono menyampaikan “Rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan yang telah dilaksanakan dapat memberikan kontribusi dalam mewujudkan masyarakat Jawa Barat yang tidak hanya well inclusive namun juga well literate, yaitu masyarakat yang dapat memanfaatkan produk dan layanan keuangan sesuai kebutuhannya disertai dengan pemahaman yang cukup baik atas produk dan layanan keuangan yang dimiliki.”