Bandara Kertajati Seperti Apa Potensi dan Peluangnya?

‘’Hotel harus ditambah, rumah sakit, hanggar yang memadai, bahkan pusat perbelanjaan,’’ ujar Daddy.

Peluang dan Potensi Bandara BIJB Kertajati

Ada sebagian orang mengkhawatirkan jumlah penumpang yang akan menggunakan jasa BIJB Kertajati. Hal itu sungguh sangat tidak tepat. Mengapa? Jawa Barat menjanjikan banyak hal.

Dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa, Provinsi Jawa Barat sudah merupakan pangsa pasar yang sangat potensial.

Mayoritas penduduk Jabar adalah muslim. Dengan demikian, semangat menunaikan Rukun Islam kelima, yakni pergi haji, sangatlah besar.

Pergi haji memang memang hanya setahun sekali dan dibatasi pula dengan berbagai pertimbangan. Jangan lupa, masih ada sederet peluang lain yang tidak kalah banyak jumlahnya.

Lalu, ada pekerja migran Indonesia (PMI) yang jumlahnya juga tidak sedikit. Bukan hanya PMI asal Jawa Barat yang dapat menggunakan jasa BIJB Kertajati.

Jamaah umrah maupun PMI dari wilayah terdekat, semisal Brebes maupun Tegal bisa jadi “terbang” via Kertajati.

Kemudian, mereka yang akan pergi berdinas, entah dari lembaga pemerintah maupun swasta juga tidak sedikit.

‘’Jadi, para pengusaha, wisatawan, pegawai negeri, anggota dewan, maupun masyarakat awam juga dapat memilih BIJB Kertajati sebagai alternatif tempat keberangkatan atau kepulangan perjalanannya, maka tidak tepat rasanya jika BIJB Kertajati dikatakan akan kekurangan penumpang,’’ tutur Politisi Partai Gerndra itu.

BIJB Kertajati juga bisa berkembang jika MRO pesawat TNI/Polri dipusatkan di sana. Belum lagi jika lantas dilakukan relokasi PT Dirgantara Indonesi dan PT Pindad.

Jika BIJB Kertajati sudah beroperasi penuh, manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat kabupaten/kota di wilayah yang biasa disebut Ciayumajakuning.

BIJB Kertajati juga menjadi salah satu pengungkit roda perekonomian Jawa Barat. Terutama wilayah Ciayumajakuning yang akan merasakan manfaatnya.

‘’Perkembangan di tiga wilayah itupasti dialami oleh masyarakat Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Kuningan,’’ Pungkas Wakil Ketua Fraksi Partai Gerindra itu. (yan).

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan