Maka carilah tekanan hidup ketika masih muda. Carilah tekanan yang benar-benar mengancam kematian Anda. Itu baru cocok untuk anak muda. Percayalah itu tidak akan membuat Anda benar-benar mati.
Lihatlah Delta. Di umur 35 tahun ia sudah tidak lagi mencari-cari jalan mau ke mana. Ia memang pernah tersesat tapi kemudahannya membuat Delta tidak kehilangan arah. (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 4 November 2022: Hemat Bahaya
Jhelang Annovasho
Kita harusnya punya standar atas apa yang dinamakan kematian massal. Apakah cukup karena jumlah dan satu penyebab, seperti kasus obat sirop (versi baku KBBI) yang mencapai 150-an korban meninggal? Apakah satu sebab dan satu sebab seperti peristiwa Kanjuruhan dan Itaewon yang jumlahnya hampir segitu? Apapun itu salut kepada Menkes yang berani ambil tindakan meskipun bukan tenaga kesehatan atau dokter. Meskipun awalnya disalah-salahkan, “lha kalau anak sy panas dikasih apa? Balik ke perasan kunyit? Memang menteri yang mau ‘memarutkan’”. Betul apa kata pepatah, bahwa yang tidak pernah salah (atau disalahkan) adalah mereka yang tidak pernah ambil keputusan. Maklum kita menyalahkan Polisi di Kanjuruhan karena mereka ambil keputusan: menembakkan gas air mata. Maaf, Abah DI, komen ini sekedar mencoba mencari benang merah suatu peristiwa. Meskipun, ya, gak ketemu juga… Salam.
Kalur Nur
Ada video sebelum Yosua meninggal yaitu saat Yosua menjinjing tas besar dan berat dan diberikan ke rekanya aku belum menemukan media masa yang membahas isi tas tsb
Gigih Arif Eka Rahmawan
Kedua nama PT itu memang tidak terkenal. Tapi produknya sampai mana-mana dan cukup terkenal, setidaknya di daerah saya. Produk namanya unibebi, orang-orang biasa bilang bebikuk.
Pryadi Satriana
Bukannya Dahlan dg sembrono – tanpa ada dasar ilmiah – memuat pendapat Indro bahwa gagal ginjal itu karena virus – baik dari virus asli maupun dari vaksinasi? Terbukti ngawur, kan? Yg satu asal njeplak, yg satunya lagi asal nulis. Sama2 asal-asalan … Mikir dulu sebelum ngomong & nulis ya? Salam. Rahayu.