BANDUNG – Tim futsal putra Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung, berhasil keluar sebagai juara pertama Unfari Futsal Championship, turnamen futsal antar perguruan tinggi se-Jawa Barat (Jabar), tahun 2022, yang diadakan oleh Universitas Al- Ghifari Bandung.
Di partai puncak tim futsal UNINUS melumat Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan skor 4-2, di GOR ITB, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Minggu (30/10/2022).
Diketahui tim futsal putra UPI bukan tim sembarangan, di antaranya pernah menjadi finalis futsal di Liga Mahasiswa (Lima) tahun 2019.
Sebelum menembus partai puncak, tim ini berhasil ke luar sebagai juara grup B, mengalahkan Universitas Winayamukti (UNWIM) 5-2 dan mengalahkan Universitas Logistik dan Bisnis Internasional 3-1.
Diperempat final, tim ini juga menang telak atas Universitas Langlangbuana (UNLA) A dengan skor 6-1. Saat maju ke babak semifinal menghancurkan Institut Teknologi Nasional (ITENAS) dengan skor 4-1.
Ajang ini diikuti oleh 21 tim dari UNPAD, STTB, UNJANI, UNINUS, UNWIM, ULBI, ITENAS, Unibi, Uniga, UNLA, POLBAN UNFARI, STMIK JABAR, UNISBA, UPI, UMB, Stia Bagasasi, Ma’soem University dan UICM. Dibagi kedalam tujuh grup.
Muhammad Rifai, S.Pd., Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan UNINUS menjelaskan bahwa bisa meraih prestasi itu tidak terlepas dari dukungan kampus, baik rektorat maupun pihak yayasan.
Lanjutnya dari awal sampai akhir pertandingan, pihak rektorat dan yayasan mendukung perjuangan tim futsal UNINUS.
“Sebelumnya ini juga inisiasi mahasiswa UNINUS yang tergabung di futsal. Pihak rektorat dan yayasan selalu mendukung terhadap aktivitas kegiatan mahasiswa melalui unit kegiatan mahasiswa (UKM),” kata Rifai, Minggu (30/10/2022) malam.
Saat ditanya mengenai persiapan bisa sampai juara, kata Rifai tidak terlepas dari mahasiswa Uninus yang menjadi atlet. Karena hal itu menjadi motivasi bagi pemain UNINUS lainnya untuk terus berkembang dan bermain optimal.
“Mereka terus termotivasi belajar dari atlet, salah satunya pemain Persija Jakarta Taufik Hidayat yang tercatat sebagai mahasiswa UNINUS program studi Pendidikan Luar Sekolah (Pendidikan Masyarakat),” kata Rifai.
“Kami sangat bangga dengan mahasiswa UNINUS yang menjadi atlet. Atlet-atlet tersebut mengajarkan potensi-potensinya kepada mahasiswa lain, sehingga terbantu, secara tidak langsung belajar ke atlet tersebut,” kata Rifai.
