Wali Kota Bandung Akui Belum Semua Puskesmas Ada Nakes Apoteker

JabarEkspres.com, BANDUNG – Seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di wilayah Kota Bandung, masih ada yang belum mempunyai tenaga apoteker.

Hal itu diakui oleh Wali Kota Bandung, Yana Mulyana. Karenannya, dia berkomitmen agar semua Puskesmas yang berdiri di wilayahnya dilengkapi tenaga apoteker.

“Dari 81 puskesmas di Kota Bandung, ada 62 puskesmas yang punya tenaga kesehatan (nakes) apoteker,” ujar Yana belum lama ini.

Menurutnya, peran tenaga kesehatan apoteker, dinilai sangat penting dalam pelayanan kesehatan untuk masyarakat.

“Mudah-mudahan bisa dibantu pengadaan (nakes apoteker) sisanya di 19 Puskesmas lagi,” kata Yana.

Dia menyampaikan, dengan dilengkapinya nakes apoteker di setiap Puskesmas yang ada di wilayah Kota Bandung, maka bisa memberi dukungan secara maksimal dalam memberikan kebutuhan obat yang tepat untuk masyarakat.

“Apoteker bisa memberikan obat yang baik dan tepat untuk masyarakat,” ucap Yana.

Dijelaskan Wali Kota Bandung, pemberian obat yang tepat bagi masyarakat hanya bisa dilakukan fungsinya oleh para nakes apoteker.

“Peran penting lain dari apoteker ini, adalah dalam pengendalian pandemi Covid-19 di Kota Bandung,” jelasnya.

Yana melanjutkan, walaupun virus Covid-19 terdapat varian baru, namun seluruh angka kasus secara umum menunjukkan bahwa pandemi tergolong terkendali.

“Mudah-mudahan proses ikhtiar vaksin yang kita lakukan bersama ini, bisa menyelesaikan pandemi Covid-19 di Kota Bandung,” imbuhnya.

Yana menuturkan, melalui konsolidasi yang sempat dia lakukan bersama Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), diharapkan bisa menumbuhkan kemanfaatan.

“Semoga IAI bisa membuat program yang tidak saja memberikan manfaat untuk organisasinya, tapi juga masyarakat bangsa dan negara,” tuturnya.

Terkati Covid-19, Yana berharap dosis vaksin untuk masyarakat Kota Bandung dapat terpenuhi sebagai upaya memutus mata rantai virus.

Diketahui, dosis vaksin di Kota Bandung saat ini masih belum memenuhi kebutuhan masyarakat, ditambah sekarang muncul virus Covid-19 varian baru yakni Omicron XBB.

“Kami berharap vaksin ini disuplai lagi, karena kami mempunyai keyakinan vaksin adalah ikhtiar kita untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19 dengan varian-varian baru,” pungkas Yana. (Bas)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan