Tak hanya itu, tingginya intensitas hujan disertai angin kencang yang terjadi pada siang hingga malam hari di Kota Bogor juga membuat sejumlah atap serta dinding rumah warga di 3 wilayah ambruk.
Untuk itu, Dedie menghimbau, kepada warga masyarakat khususnya Kota Bogor agar terus waspada dalam fenomena cuaca ekstrem yang dihadapi saat ini.
Karena, sambung dia, menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) fenomena cuaca ekstrem ini masih akan berlangsung sampai dengan bulan April 2023.
Sementara Bogor yang selama ini langganan untuk curah hujan yang tinggi, tanah longsor, pergerakan tanah, pohon tumbang, banjir lintasan dan banjir ini pun harus mendapatkan perhatian lebih.
“Dampak sejak bulan Juli sampai dengan hari ini ada sekitar 500-an kepala keluarga yang terdampak langsung (cuaca ekstrem). Kemudian juga ada beberapa kerusakan infrastruktur baik sedang maupun berat. Ditambah juga korban dari rumah warga yang terkena longsor maupun pergerakan tanah dan banjir,” jelasnya.
Sehingga, situasi saat ini harus disikapi dengan kewaspadaan yang tinggi. Masyarakat juga diminta memahami jika dalam situasi hujan dengan intensitas tinggi, terlebih lokasi permukiman yang berada di tebingan cukup curam.*(YUD)