BOGOR – Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) tengah berfokus mencari solusi terhadap potensi krisis pangan dan krisis energi. Hal itu disikapi serius oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah mengaku, untuk menjaga ketahanan pangan (Food Security) pihaknya melakukan sejumlah program, salah satunya dengan membuat green house.
Sementara untuk penggunaan energi terbarukan (Renewable Energy) rencananya Pemkot Bogor akan mengkaji penggunaan PJU dengan sistem IT, trem hingga mobil listrik.
“Kota Bogor sekarang sedang mengupayakan penghematan energi. Kita akan kerja sama untuk mengembangkan PJU (Penerangan Jalan Umum) dengan menggunakan teknologi IT. Jadi kalau tidak dipakai bisa mati sendiri, ini masih dikaji ya,” ungkapnya dikutip Sabtu, 8 Oktober 2022.
Dia menjelaskan, sedangkan ke arah green energy, pihaknya berencana akan beralih ke kendaraan listrik, termasuk rencana menghadirkan trem di pusat Kota Bogor.
Sedangkan pada bidang pertanian untuk menjaga ketahanan pangan selain membuat green house dan menggalakan urban farming, pihaknya juga mendorong pengurangan pestisida.
“Jadi ini untuk keamanan pangan, untuk konsumen lebih aman manakala produk-produk pertanian itu tidak menggunakan banyak pestisida,” paparnya.
Sebelumnya, dalam acara West Java Investment Summit (WJIS) 2022 di Trans Convention Centre, Kota Bandung, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut, tahun ini Pemprov Jabar menawarkan beragam investasi di sektor industri.
Salah satunya, yakni sektor ketahanan pangan (food security) dan energi terbarukan sesuai dengan arahan Presiden dan total investasi di dua sektor itu mencapai Rp59 triliun.
“Untuk mengundang investasi kita harus rajin komunikasi. Tema tahun ini fokus pada food security dan energi, karena Presiden sudah mengarahkan saya untuk mencari solusi terhadap potensi krisis pangan dan krisis energi,” sebut Ridwan Kamil. (YUD)