JAKARTA – Sambil jalan-jalan santai di Kawasan Monas, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani akhirnya bertemu dengan berdiskusi santai mengenai masa depan bangsa Indonesia.
Menurut Airlangga Hartarto, Partai Golkar dan PDIP merupakan partai yang sudah menjalin kerjasama sejak lama dan mendukung penuh pemerintahan.
Partai Golkar selalu memberikan peran penting dalam parlemen. Bahkan saat prosesi transisi kepemimpinan dari Presiden Habibie ke Megawati Soekarnoputri partai Golkar hadir ditengah-tengah untuk mengajak selalu menjalin rasa persatuan.
Ketika pemerintahan di bawah Ketua Umum PDIP Megawati sebagai Presiden, peran PDIP dalam membangun demokrasi juga sangat penting. Sebab, Megawati kala itu menyetujui amendemen ke-4 terkait pemilihan langsung.
“Selama Golkar dan PDIP di pemerintahan, saya yakin pemerintahan bisa berjalan dengan baik’’ jelas Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Sabtu, (8/10).
Meski secara politik bersebrangan Partai Golkar dan PDIP memiliki satu tujuan. Yaitu membangun Bangsa Indonesia.
Untuk melanjutkan pembangunan tentunya harus ada dua unsur partai politik terbesar di Indonesia. yaitu PDIP dan Partai Golkar.
Airlangga Hartarto mengatakan, setiap ada pemilu pasti ada persaingan. Hal itu adalah biasa dalam pesta demokrasi. Dan yang paling luarbiasa adalah kerja sama antar partai politik.
‘’Menang kalah dalam pemilihan presiden juga soal biasa yang luar biasa adalah bagaimana kerja sama antarpartai politik bisa menyejahterakan rakyat,’’ tutur Airlangga Hartarto.
Dihadapan Puan Maharani, Airlangga meyakinkan bahwa selama ini Partai Golkar akan terus menjaga bingkai persatuan. Hal ini dibuktikan dengan kerjasama untuk mendukung pemeritahan Presiden Joko Widodo.
Airlangga Hartarto mengatakan, Partai Golkar sendiri saat ini sudah bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Kualisi ini pun akan terus mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
KIB berkomitmen akan terus mendukung pembangunan berkelanjutan yang sudah dilakukan Presiden Joko Widodo.
Sementara itu, Puan Maharani mengaku, pertemuannya dengan Ketum Golkar merupakan bagian dari safari politik.
Menurutnya, pada pertemuan itu hanya membicarakan mengenai masa depan bangsa Indonesia sehingga satu pemahaman.
Partai Golkar dan PDIP merupakan Partai Nasionalis. Dan sudah memiliki banyak pengalama dalam sejarah dinamika politik Bangsa Indonesia.