BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan terus mendukung dan menyelaraskan program yang digalakan pemerintah pusat terkait Energi Baru Terbarukan (EBT).
Menurutnya, saat ini sudah saatnya pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) untuk mendorong investasi hijau (Green Investment).
Program pemerintah pusat dengan mengoptimalkan penggunaan kendaraan listrik juga terus didukung Pemdaprov Jabar.
‘’Ini akan terus kita dukung, karena Jawa Barat pun kaya akan potensi yang diperlukan untuk industri tersebut,’’ jelas Ridwan Kamil dalam keterangannya, Jumat, (7/10).
Industri kendaraan listrik membutuhkan komponen penunjang yang tidak dikerjakan oleh perusahaan berskala besar. Namun di Jawa Barat sudah ada yang mengerjakan oleh para pelaku UMKM.
‘’Jadi untuk produsen otomotif yang berencana membangun pabrik di luar Jawa Barat,’’ cetus Ridwan Kamil.
Kang Emil—sapaan akrab–Gubenur Jabar, untuk mendukung penguatan investasi di Jabar, Pemdaprov Jabar bersama Bank Indonesia menggelar West Java Investement Summit (WJIS) 2022.
Tahun ini tema yang diusung ‘Green Investment: Food Security and Renewable Energy – Securing The New Future.’
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Setiawan Wangsaatmadja mengatakan, selain mendukung Investasi Hijau, untuk penekanan investasi juga akan difokuskan pada ketahanan pangan.
Iwan mengatakan, terkait dengan kondisi bahan pokok pangan, di Jawa Barat masih dalam kondisi surplus.
“Kondisi surplus di mana ketersediaannya lebih besar dari pada kebutuhan,” katanya.
Untuk ketahanan pangan di Jabar Iwan mengakui, terdapat sejumlah tantangan seperti kondisi lahan dan topografi.
Selain itu, kondisi lahan pertanian milik masyarakat yang mulai beralih fungsi karena pesatnya pembangunan Indiustri dan perumahan.
Kondisi ini ditambah mayoritas kepemilikan lahan dan ternak yang rendah. Sehingga pengembangan area budidaya menjadi terbatas.
Sementara untuk porsi energi baru terbarukan di Jabar memiliki pontesi sebesar 25,87 million tonne of oil equivalent (MTOE).
Untuk komposisi minyak 39,6% atau 7,93 MTOE, gas 25,8% 6,68 MTOE, batu bara 20,1% setara 5,21 MTOE, dan energi baru dan terbarukan sebanyak 23,4% atau sama dengan 6,06 MTOE.
Potensi energi baru dan terbarukan di Jabar, di antaranya tenaga angin 12.727 MW, tenaga air 3.508 MW, tenaga matahari 156.63 GWP, city waste biomass 470.82 MWE, industrial waste biomass 167.5 MWE, dan geothermal 5.956,80 MW.