Jabarekspres.com- Iwan bule dituntut mundur oleh seluruh pecinta sepak bola nasional. Hal itu dilakukan sebagai bentuk kegagalan Iwan dalam melakukan tugasnya di PSSI dan juga sebagai bentuk tanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan Malang.
Ratusan nyawa melayang tidak bisa dilupakan begitu saja, apalagi saat ini mayoritas netizen menginginkan agar Iwan segera melepaskan jabatannya.
Namun, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menolak mundur dari jabatannya dan berpikir sebaliknya karena sebagai bentuk tanggung jawab atas Tragedi Stadion Kanjuruhan.
“Bentuk pertanggungjawaban saya adalah seperti sekarang (di Malang). Ini bentuk pertanggungjawaban saya sebagai Ketua Umum (PSSI),” kata pria yang biasa disapa Iwan Bule itu ketika ditemui awak media di Malang, Selasa (5/10/2022) sore.
Menurut dia, memilih mundur itu sama saja dengan lari dari tanggung jawab. Jadi, ia memastikan akan mengawal Tragedi Kanjuruhan hingga usai. “Saya kalau mau lepas tanggung jawab di Jakarta saja. Ini saya namanya mengunjungi, menunggui anggota gitu ya. [Saya berada] di Malang sampai selesai,” ucap pria berusia 60 tahun itu. “Salam buat netizen ya (sambil tertawa),” imbuhnya sembari berjalan dan menyudahi sesi wawancara.
PSSI sejauh ini telah memberikan sanksi kepada Arema FC terkait Tragedi Kanjuruhan. Arema FC didenda Rp 250 juta, dilarang menggelar laga kandang di Malang, dan tidak boleh dihadiri penonton. Selain itu, Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris mendapat sanksi larangan aktif di sepak bola seumur hidup. Hukuman yang sama juga diberikan kepada Security Officer Arema FC Suko Sutrisno.
Tetapi hingga saat ini petisi agar Iwan bule mundur masih bertebaran di Twitter, terpantau sudah banyak netizen dan penggemar sepak bola Indonesia menginginkan agar Iwan mundur dari jabatannya.